KATA YANG SUDAH TIDAK DIGUNAKAN
DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA TERBITAN BALAI PUSTAKA
(HURUF M DAN N)
M
Mabul- mabul : Keadaan berantakan (seperti Kapuk, rambut)
Ma cat : Macet
Macis : Korek api
Madani : Berhubungan dengan hak-hak sipil
Madar : Tidak berperasaan
Madar : Menara tempat orang berjaga, dinding atau tempat di atas menara, diberi lubang-lubang untuk mengintai
Madau : Alat bunyi-bunyian
Madik : Utusan pihak laki-laki untuk melamar gadis
Mado : Sistem klan di Nias, bersifat patrineal
Madras : Kain sutra atau kain katun yang ulet
Maduraka : Kain sutra berbenang warna emas
Maesan : Nisan
Mag : Lambung
Magalah : Pasukan pengawal istana yang bersanjata tombak
Magandi : Pasukan pengawal istana yang bersanjata pemukul
Magel : Setengah masak (belum matang benar)
Magenta : Merah keungu-unguan
Magersari : Orang yang rumahnya menumpang di pekarangan orang lain
Magi : Sesuatu atau cara tertentu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib
Magistrat : Pemerintahan negeri
Maglub : Sesuatu yang dikalahkan
Magobi : Mahoni
Magrur : Sombong, Angkuh
Magun : Atap pelindung, atau rumah-rumahan pada perahu
Mahapatih : Patih yang berkuasa
Maharana : Perang besar
Maharani : Raja perempuan
Mahardika : Berilmu, cerdik, pandai, bijak
Mahatma : Jiwa besar
Mahatur : Sebutan untuk salah satu istri raja
Mahla : Inti, sumber
Mahimahi : Ikan Laut
Mahmud : Yang berbunyi
Mahsul : Hasil
Maldo : Mencela karena tidak percaya
Mairat : Hilang, pergi
Majakaya : Tidak tersambung
Majal : Tumpul, tidak tajam
Majedub : Manusia pilihan tuhan yang merasa bahwa tuhan seakan berada di sisinya
Majenun : Kemasukan jin
Majer : Majin, tidak beranak, mandul
Majong : Kain untuk menggosok mesin
Majuh : Lahap, rakus
Majun : Potongan sisa bahan
Majung : Serat dsb untuk menyumbat sela-sela papan
Majusi : Pengikut agama penyembah api
Mak : Ibu
Maksi : Berukuran sampai mata kaki
Maksum : Terbagi, terpisah
Maktab : Tempat belajar
Maktub : Tertulis, tercantum
Makul : Menurut akal
Makurung : Hukuman berupa tahanan rumah selama 15 hari karena tidak ikut serta dalam kerja bakti
Makzul : Berhenti memegang jabatan, turun tahta
Mala : Bencana, celaka, sengsara
Malabau : Bau tidak sedap
Malagandang : Melarikan gadis dengan paksa untuk dikawini
Malai : Untaian (bunag, butir padi)
Malaise : Keadaan lesu dan serta sulit (bidang ekonomi)
Malakat : Kerajaan
Malakut : Kerajaan yang besar, kekuasaan
Malan : merasa kurang senang
Malap : Suram
Malar : Terus-menerus
Male : Sebutan bagi wanita yang mandul
Malih ; berubah, bertukar
Malka : Tempat bertemu
Malum : terkutuk, kena laknat
Malung : Mug besar
Mamai : Seperti hilang ingatan
Mambang : Warna kuning kemerah – merahan di sebelah barat ketika matahari mulai terbenam
Mambek : Tidak mengalir
Mambu : Berbau, basi
Mampung : Ringan dan berongga-rongga
Manai : Putih pucat
Manakala : Kata penghubung untuk menandai syarat
Manakan : bagaimana akan boleh
Manau : Rotan besar
Manda : Mau atau tahan
Madah : Daun atau kulit yang ditaruh di lesung
Mandai : Melamar gadis yang dilakukan sendiri oleh pemuda
Mandam : Berasa pusing karena mabuk
Mandeh : Ibu
Mandil : sapu tangan
Mandril : Kera besar
Mandung : Ayam jantan
Mangap : Membuka mulut, menganga
Manggah : Sesak napas
Manggung : Berkicau
Mangkak : Besar hati, bangga
Mangkar : Keras, tidak bisa menjadi lunak
Mangkus : Manjur, berhasil guna
Manjeri : Mengangkat ahli waris dari keturunan laki-laki
Manjung : Suluh atau obor besar
Manol : Orang yang bekerja pada orang lain untuk mengangkat barang
Mantik : Cara berfikir yang hanyan berdasarkan pikiran belaka
Manut : Suka, menurut
Mara : Bencana, bahaya
Marbut : Penjaga dan pengurus masjd
Merem : Puas hati, senag
Manu : Hantu yang suka mengganggu
Masit : Utuh dan padat
Maskanat : Kemiskinan
Masygul : Bersusah hati karena suatu sebab
Mathum : Sudah paham
Matlak : Daerah tempat terbitnya matahari
Matsadah :Kebiasaan, kejahatan, perbuatan jahat
Maujud : Benar-benar ada, hanya
Maula : Tuan
Mau-mau : Pisang
Mayeng : terus-menerus
Mbeling : Nakal
Medit : Kikir, pelit
Melit : Selalu ingin tahu segala-galanya
Memalangi : menghalangi jalan
Memble : Terkelepai kebawah (bibir)
Memedi : Makhluk halus
Menak : Orang termormat
Mengi : Penyakit sesak napas
Mengkis : berteriak
Mentas : keluar dari air
Menteleng : Membuka mata selebar-lebarnya
Mentis : Bertunas
Merajak : Tumbuh subur
Merawan : Pohon tinggi besar
Merduk : Barang atau harta benda yang tidak berharga
Mereng : Miring
Merih : Tenggorokan, pembuluh napas
Milad : Waktu kelahiran
Mileu : Lingkungan
Misai : Bulu rambut diatas bibir atas
Moblong : Terbuka lebar
Moler : Pelacur
Moncor : Mengalir keluar
Monyos : Mendapat malu
Mores : Adat sopan santun
Mosi : Keputusan Sapat
Muas : Menjadi encer
Mubut : Mudah patah
Mudat : Perpanjang
N
Nabu : Biji Buah (durian, nangka, cempedak) dan daging buah.
Naf : Pusat roda yang berbentuk silinder, berlubang, dilalui poros, dan dipasangi jari-jari roda.
Nabak : Bangkit (perasaan, selera, dsb)
Nahi : Isi yang dilarang
Nyak : Bertambah besar
Naim : Nyaman, nikmat, senang
Najam : Bintang
Najasah : Kecemaran
Najasat : Najasah
Nail : Satuan ukuran isi (beras dsb) 16 gantang atau 1/50 koyan
Nalih : Nail
Namatium : Komunitas selokan
Nampal : Napal
Nanang : Memikirkan sesuatu dalam-dalam; merenung.
Nanap : Terbuka lebar-lebar (mata); melihat dengan mata tidak berkedip; terbeliak
Nang : Nan; yang
Napal : Tanah liat merah yang dapat dimakan sebagai obat; ampo.
Nara : Orang
Narapati : Raja
Narapraja : Raja
Narawastu : Narwastu
Narestu : Narwastu
Narpati : Narapati
Nasakh : Menghapuskan; menghentikan
Nasut : Raja; baginda; sang
Natura : Barang yang sebenarnya bukan dibentuk uang (pembayaran)
Nau : Enau
Nawa : Sembilan
Nawala : Lembaran cetakan berupa pamflet atau surat kabaryang diterbitkan pada waktu-waktu tertentu yang berisi tentang perkembangan perusahaan
Nawalapatra : Karangan, tulisan, perbuatan
Nawalapradata : Nama buku tentang hukum keraton (kerajaan
Nawastu : Narwastu
Nayaga : Niyaga
Nayaka : Menteri
Nayam : Tenggala; mata bajak
Nayap : Mencuri pada siang hari
Nazim : Pengarang, penyair
Nazir : Penyampai berita duka
Neala : Cuping pada sayap belakang serangga
Neces : Necis
Negosi : Perdagangan; perniagaan
Nenar : Nanar
Nenda : Nenenda
Naraksara : Melanggar peraturan
Nestor : Orang tua yang bijak
Ngalau : Gua
Ngaral : Lembah (jurang) yang dalam dan luas diantara dua tebing yang curam
Ngeang : Melihat hantu
Ni : Kata sapaan untuk wanita yang belum kawin; nona
Nidera : Tidur (nyenyak); kantuk
Nik : Sapaan untuk gadis kecil
Nilam : Ketilang
Ninik : Nenek
Nisbah : Perhubungan keluarga; nama yang menyatakan seketurunan
Nisbi : Hanya terlihat (pasti; terukur) kalau dibandingkan dengan yang lain; dapat begini atau begitu; bergantung kepada orang yang memandang; tidak mutla; relatif
Niskala : Tidak berwujud; tidak berbeda; mujarad; abstra
Nomad : Kelompok orang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, berkelana dari satu tempat ke tempat lain, biasanya pindah pada musim tertentu ke tempat tertentu sesuai dengan keperluan kelompok itu.
Non : Biarawati
Non : Lihat kaum
Nona : Makan sirih; tanaman perdu kecil dan pendek, merambat, bunganya berkelopak besar, putih berubah menjadi merah keunguan apabila menjadi buah, berguna sebagai tanaman hias
Nonhis : Tidak bersifat
Nonoh : Senonoh
Num : Ikan yang besar
Nutfah : Mani (benih manusia)
Nyah : Enyah
Nyalar : Selalu
Nyamur : Embun
Nyang : Yang
Nyanyu : Selalu berkata yang bukan-bukan, merepek, menyanyah
Nyarik : Nyaring
Nyinyir : Mengulang-ulang printah atau permintaan
Nyiru : Alat rumah tangga, berbentuk bundar, dibuat dari bamboo yang dianyam, gunanya untuk menempi beras dsb
Nyonyol : Suka berbicara; banyak bicara
Nyolo : Perasapan, pendupaan
Nyonyot : Nyunyut
Nyungsung : Mudah kerasukan (roh dsb) atau tidak sadarkan diri
Nyunyut : Menyunyut; menarik panjang-panjang; menjujut; menghela
Nyunyut : Bergerak turun naik (ubun-ubun bayi)
Nyunyut : Mengulum dan menghisap (permen, tetek, dsb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar