Like This Yo...

Senin, 23 Agustus 2010

Subhanallah



Perhatikanlah tiga titik pada gambar yang ada di asma allah di atas. Anda hanya membutuhkan 10 menit untuk memperhatikan tiga titik tersebut, setelah itu lihatlah ketembok. Sebelum melihat ke tembok berkediplah dua atau tiga kali. Yang akan anda saksikan di tembok adalah bayangan asma allah yang tak hilang.

SEKILAS tentang SEJARAH BAHASA INDONESIA

Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.
Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Mendedah Sejarah Raden Saleh


Apakah Raden Saleh seorang pelukis yang berjiwa patriot? Ataukah ia seorang seniman didikan Belanda yang hanya mencintai diri-sendiri? Persoalan-persoalan seperti ini muncul dalam sebuah acara ceramah sehari mengenai pelukis Raden Saleh.
Diskusi Sehari, yang berlangsung di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta (18/5), merupakan bagian dari rangkaian acara “Mengenang Pelukis Raden Saleh (1807--1880)”. Berlangsung hingga 25 Mei, acara menyertakan pameran lukisan 11 pelukis asal Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta.

Kepala Museum Seni Rupa dan Keramik Sri Warso Wahono dalam pengantarnya menyebutkan, motivasi penyelenggaraan acara adalah untuk “penyadaran publik”, untuk “mengenang patriotisme dan heroisme Raden Saleh”. Namun, yang disebut belakangan inilah yang berkembang jadi fokus perdebatan diskusi.

Edy Sutriono selaku keynote speaker mengingatkan bahwa ada orang yang masih mempertanyakan nasionalisme Raden Saleh. Kolumnis yang lulusan Studi Seni Rupa ITB ini menunjuk lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857) yang merupakan revisi dari lukisan karya pelukis Belanda.

“Bahkan anggapan bahwa Diponegoro seorang pahlawan nasional itu hanyalah mitos belaka,” ujar Edy, menambahkan bahwa Diponegoro dinilai berperang tidak demi membela tanah air, tapi demi kehormatan keluarga.

Tampaknya, uraian pemakalah utama Suwarno Wisetrotomo akan memperjelas sosok Saleh dalam sejarah. Sesuai keinginan Edy yang mengharapan adanya pemisahan antara mitos dan fakta sejarah, dosen FSR ISI Yogakarta ini memastikan tahun kelahiran Saleh yang selama ini berbeda-berbeda, yaitu 1807.

Suwarno membagi periodeisasi kehidupan Raden Saleh Syarif Bustaman menjadi empat, masing-masing dikaitkan dengan tema karya-karyanya. Pertama, periode dengan tema “Potret”, yang ditandai dengan kerapnya pelukis beraliran realisme ini menggambarkan tokoh-tokoh atau para pembesar, dan acap kali pada saat yang sama menulis surat permohonan bantuan keuangan kepada tokoh yang ia lukis.

Kedua, periode “Panorama”, yaitu kerinduan Saleh akan kampung halamannya ketika ia berada di Negeri Belanda. Saleh melukiskan Pemandangan Desa (tanpa tahun); Pemandangan di Gunung Merapi dan Merbabu (1870) sebagai penyaluran kerinduannya akan Tanah Jawa.

Tapi, Saleh yang direkomendasikan untuk belajar melukis di Negeri Belanda oleh pelukis Belgia AAJ Payen ini juga mencipta Schipbreuk atau Kapal Kandas (1840) dan Letusan Gunung Merapi Malam Hari (1865). Karya-karya ini menurut Suwarno menghadirkan ketegangan dan “drama alam semesta”, suatu antitesis terhadap anggapan bahwa lukisan Saleh melulu menyajikan keindahan yang harmonis menurut pengertian Mooi Indie.

Pergolakan batin Saleh semakin tampak dalam periode ketiga, “Binatang”, yang menurut Suwarno menunjukkan kematangan teknik dan ide. Di sini, Saleh mengekspresikan adegan yang menegangkan dan situasi kritis. Karya-karya yang menunjukkan hal itu adalah Antara Hidup dan Mati (1948) yang melukiskan pertarungan dua ekor singa melawan seekor banteng. Karya lainnya adalah Hutan Membara (tanpa tahun). Karya ini menggambarkan sekawanan binatang yang “bersatu” dalam suasana senasib, menyelamatkan diri dari jilatan api.

Suwarno menduga, periode ini mencerminkan eksistensi Saleh di tengah kekuatan bangsa lain, atau tentang bangsanya (bangsa Jawa) yang tengah berada dalam cengkeraman kolonialisme. Dosen pascasarjana yang disertasinya mengenai Raden Saleh ini juga menafsirkan, karya-karya itu menggambarkan pertarungan diri Saleh antara kalah dan menang, antara baik dan buruk.

Dalam periode keempat, “Kesadaran Posisi”, Saleh dinilai berhasil memadukan antara modal sosial, modal kultural, dan modal ekonomi secara ideal. Meski dinilai mampu mengalahkan pertarungan melawan diri-sendiri, kehidupan Saleh berakhir dengan kesepian. Ia pindah dari istananya yang mewah di Cikini, Jakarta ke desa Bondongan di kawasan Bogor. Di sinilah Saleh dan isterinya, Raden Ayu Danudirejo, dimakamkan.
Periode inilah yang menjadi argumen Suwarno untuk menunjukkan sikap patriotik Saleh. Pada 1857, contohnya, Saleh melukis Penangkapan Pangeran Diponegoro yang merupakan reiinterpretasi dari lukisan dengan tema yang sama karya pelukis Belanda Nicolas Pieneman. Sepintas, kedua versi lukisan itu sama saja. Tapi, ada beberapa perbedaan prinsip yang menunjukkan secara jelas pendirian Raden Saleh.

Lukisan Pieneman berjudul The Submission of Diponegoro (tanpa tahun), yang menunjukkan bahwa tokoh tersebut menyerahkan diri. Saleh melukis kembali kisah yang dalam sejarah disebut Perang Jawa (1825--1830) itu dalam ukuran yang lebih besar, 150 X 200 cm, dan memberinya judul, The Arrest of Prince Diponegoro.

Suwarno memperlihatkan perbedaan-perbedaan di antara kedua versi. Antara lain, setting gedung dalam karya Saleh tidak berada di sebelah kanan, tapi di sebelah kiri dengan meniadakan gambar bendera Belanda yang terdapat pada versi Pieneman. Adegan dan gerak tubuh Diponegoro juga menggambarkan kondisi melawan. Yang menarik, dan ini tak asing dalam lukisan-lukisan Saleh lainnya, terdapat potret diri sang pelukis dalam lukisan ini. Beberapa pengikut Diponegoro juga digambarkan berwajah Raden Saleh.

Menurut Suwarno, dalam karya Saleh terdapat pembelaan, keberpihakan, romantisme yang terkait dengan kesadaran eksistensi. Lebih dari itu, lanjut Suwarno, “adalah munculnya kesadaran politik sebagai orang Jawa.”

Harap maklum, Jawa adalah suatu entitas bangsa pada masa berdirinya negara kolonial Hindia Belanda, ketika nama “Indonesia” sama sekali belum dikenal. Karenanya, cukup beralasan jika sebagian kalangan berpendapat Saleh seorang patriot yang melakukan perlawanan --dengan caranya sendiri-- terhadap penjajah Belanda.

Tapi, bagi pemakalah Mamannoor, pihak Belandalah yang menemukan bakat dan menentukan masa depan Saleh sebagai pelukis terkenal. Anggota tim kurator di Galeri Nasional Indonesia ini justru mengajukan pertanyaan retorik, bagaimana peran pemerintah Indonesia terhadap Raden Saleh? Jika menyangkut masa lalu, kata Mamannoor, “Anak kecil pun bisa menjawabnya, pemerintah Indonesia waktu itu belum ada.”

Apabila berkenaan dengan masa kini, lanjut pengajar di FSRD ITB, “Kitalah yang tahu, pemerintah tak bakal mau tahu. Untuk masa depan? Mungkin sama saja. Pemerintah Indonesia belum menjadi patron bagi dunia kesenian. Bukankah Raden Saleh Syarief Bustaman hanya sekadar nama?”

Seorang peserta diskusi yang hanya dihadiri sekitar 20-an orang itu berpendapat, Raden Saleh tidak membangun komunitas dan solidaritas dengan sesamanya, karena itu ia tak pantas disebut tokoh sejarah. “Apakah Raden Saleh seorang yang solider ataukah solitaire?” ujar peserta yang berprofesi sebagai pelukis.

Adalah Amir Sidharta, tampil sebagai pembanding dalam acara diskusi, yang membenarkan pendapat Suwarno bahwa sejarah adalah masalah versi --mungkin karena itulah ada pelesetan “his-story (cerita dia) atau our story (cerita kita)?”. Maka, terhadap pertanyaan mengenai solidaritas Saleh, Amir juga mempertanyakan, “Apakah Van Gogh itu seorang yang solider ataukah solitaire?”

Menurut kurator dari Universitas Pelita Harapan ini, pada masa lalu para siswa terjebak dalam hafalan tentang peristiwa dan tokoh. Merujuk kepada pendidikan sejarah di Amerika Serikat tempat ia pernah menimba ilmu, Amir menyebutkan bahwa kini pelajaran sejarah di AS cukup menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana seharusnya agar suatu peristiwa buruk tak terjadi lagi pada masa yang akan datang.
Direktur Galeri Larasati ini juga menyayangkan adanya ajaran untuk tidak menanyakan apa yang sudah ada dalam buku teks. “Padahal, yang ada dalam buku teks sangat minim,” ujarnya.

Amir mengatakan, sejarah seni rupa kita masih sangat bayi, dan analisis visualnya masih sangat lemah. Ini masih diperlemah dengan keterbatasan sumber. Cari informasi di Perpustakaan Nasional saja, contohnya, lebih lama ketimbang mencari di internet.
Yang jelas, dalam acara Mengenang Pelukis Raden Salah ini, tak satu pun karya asli pelukis besar itu terpampang. Yang ada hanyalah karya reproduksi dan reproduksi atas foto karya. Karya asli ada yang tersimpan di Istana Negara, Jakarta. Ada pula yang menjadi koleksi pribadi seseorang yang kabarnya tinggal di Jakarta.

Mengenai ketokohan Saleh dalam sejarah seperti dipertanyakan seorang peserta, Suwarno mengingatkan bahwa sejarah bukan melulu kisah tentang orang-orang terkenal. Sejarawan Sartono Kartodirdjo, sebut Suwarno, telah memulai menulis sejarah tentang orang-orang “biasa” dengan bukunya Pemberontakan Petani Banten. Jika seorang petani adalah tokoh sejarah, apalagi seorang Raden Saleh yang, menurut Mamannoor, secara personal telah menularkan banyak pengetahuan lingkungan dan “ilmu perkara binatang” (zoologi) kepada beberapa orang, termasuk bupati Bandung RAA Martanegara.

Akhir hidup Saleh, menurut Suwarno, menunjukkan pelukis ini telah mengakhiri periode “Kesadaran Posisi” dengan kerinduan akan nilai-nilai religiositas dan keinginan kembali ke sangkan-paran (asal-usul). Pada akhir hayatnya, Saleh berupaya menemukan kembali nilai-nilai agama yang telah melandasi sikap patriotiknya, yang ditunjukkan dengan pergaulannya dengan tokoh-tokoh agama setempat. Suwarno mengutipkan berita dari koran Java Bode, 28 April 1880, yang ia peroleh dari Nyonya Harsyah W Bachtiar:
Kita poenja corespondent dari Bogor toelis kabar jang berikoet: pada hari Minggoe tanggal 25 April djam 6 pagi maitnya Raden Saleh diiringi oleh banjak toean-toean ambtenaar, kandjeng toean Assistant, toean Boetmy dan lain-lain toean tanah, hadji-hadji, satoe koempoelan baris bangsa Islam, baik jang ada pangkat jang tiada berpangkat dan orang Djawa, sampe anak-anak Djawa dari Landbouwschool semoea anter itoe mait ke koeboer.

Penghoeloe-penghoeloe, kiai-kiai dan orang-orang alim soedah djoega ikoet anter. Itoe orang-orang Selam dan Djawa dan apa lagi itoe jang alim-alim soedah njanji sepandjang djalan dengan soeara jang sedih: “... Awlloh hoema salim Awlloh sajidina Moehammad Rasoeloellah” ....

Minggu, 22 Agustus 2010

KOPASSUS


Dibawah ini saya mencoba untuk sedikit menyampaikan beberapa hal mengenai tentara kebanggaan TNI AD / ABRI yang bernama kopassus. Saya berusaha menjauhi informasi formal yang sudah sering kita baca di koran-koran, apa yang ada ini lebih berupa “inside Kopassus”

Motto : BERANI — BENAR — BERHASIL

Kilasan Sejarah Kopassus dibentuk oleh Kolonel E Kawilarang yang waktu menjabat Sebagai Panglima TT III / Tentara Teritorium siliwangi. Ia memanggil seorang bekas tentara KNIL yang memilih menjadi WNI, ketika terjadi perang DI/TII,namanya Mayor Ijon Jambi (orang Belanda, Nama aslinya RB Visser).

Kopassus diresmikan oleh AH Nasution pada waktu itu dan hanya 6 bulan berada dibawah TT III Siliwangi sebelum akhirnya dimabil alih oleh AD. Baretnyapun berwarna merah, karena memang mengambil alih konsep pasukan Belanda “roode baret”. Mengenai warna baret ini perlu kita ketahui bersama bahwa seluruh pasukan khusus di dunia menggunakan warna hijau, sedangkan pasukan “airborne/ lintas udara” nya berwarna merah. Tapi di Indonesia terbalik, justru pasukan
khususnya yang menggunakan baret warna merah.

Struktur Organisasi saat ini Kopassus terdiri atas 5 Grup (istilah grup hanya dipakai oleh Special Forces dibeberapa negara didunia, sedangkan tentara pada umumnya menggunakan istilah Batalyon, Detasemen, Brigade dan Divisi). Setiap Grup dipimpin oleh seorang Pamen berpangkat Kolonel. Dari prajurit sampai dengan Kolonel adalah tentara yang profesional dan terlatih terus, baik secara fisik maupun mental. Jadi jangan dibayangkan bahwa semakin tinggi
pangkat atau tua usia seorang prajurit Kopassus itu akan jadi lamban seperti tentara pada umumnya. Sangat sulit menemukan anggota ABRI yang pensiun di Kopassus, karena begitu fisiknya tidak memadai, Ia akan langsung mutasi ke Satuan lainnya.

Grup ini baru dimekarkan oleh Letjen Prabowo beberapa bulan lalu, sehubungan dengan AGHT (Ancaman, Gangguan, Hamabatan dan Tantangan) yang ada di depan kita di masa mendatang. Diperkirakan tidak akan ada perang dalam skala besar tapi justru skala kecil intensitas tinggi (terorisme, penculikan dll). Sebagai mana
layaknya Pasukan Khusus didunia, maka Kopassus dibentuk untuk menghadapi perang dalam skala kecil tapi berintensitas tinggi, seperti terorisme.

Grup 3 berlokasi di Batujajar, Jabar (dekat Cimahi) dan merupakan
Pusdikpasus (pusat Pendidikan Kopassus). Tempat latihannya berada disekitar Bandung sampai dengan Cilacap. Group 1 – 3 bekualifikasi PARA KOMANDO (semua anggotanya harus Mengikuti latihan terjun payung dasar/tempur )

Grup 4 disebut Sandhy Yudha dan berlokasi di Cijantung Jakarta, merupakan orang pilihan dari 3 grup pertama yang dilatih kembali menjadi berkualifikasi Intelejen Tempur, dengan tugas menghancurkan lawan digaris belakang pertahanan lawan (penyusupan).

Mereka adalah tentara profesional yang dalam pergerakannya dalam bentuk Unit (istilah dalam Special Forces, dalam tentara biasa disebut Regu, Peleton atau Kompi) berjumlah sekitar 5 orang. Dalam masa damai seperti saat ini, mereka mendapat tugas Intelejen Teritorial, misalnya mengetahui karakteristik demografi suatu daerah, pendukung dana yang bisa dimanfaatkan, tokoh-tokoh masyarakat, preman-preman dll.

(Sebagai informasi saja, bahwa sejak bulan Juni 1997, Kopassus mengirimkan team kecilnya keseluruh kota-kota besar di Indonesia dengan tugas RAHASIA, karena ABRI yang lainpun tidak mengetahui dengan pasti apa tugas mereka. Di beberapa lokasi / Kodam, tentara lokalnya bahkan tersinggung karena seolah-olah dianggap tidak mampu me manage daerahnya. Mereka ditarik kembali ke Jakarta pada bulan Januari 1998).

Kehebatan lain Grup ini adalah pola perilaku dan penampilannya yang sama sekali tidak mirip tentara . Misalnya cara bicara tidak patah-patah, rambut panjang, tidak pernah menghormat atasan atau yang pangkatnya lebih tinggi bila bertemu di luar Ksatrian mereka. Jadi sangat jauh dengan gaya Serse Polisi atau Intel Kodim dll. yang kadangkala justru menunjukkan kalau dirinya Intel. Mereka tidak ngantor setiap hari dan sangat jarang pakai seragam, hanya pada saat tertentu saja mereka kembali ke kantor (misalnya 2 minggu sekali untuk laporan atau mendapat tugas baru). Jadi pada prinsipnya
mereka sangat aktif berkecimpung dalam kehidupan masyarakat biasa misalnya di RT/RW, Perkumpulan Terjun Payung, Jeep Club dll. (terutama bagi mereka yang tidak tinggal di Ksatrian). Group ini
sangat profesional dalam penyamarannya dan juga sudah mendapatkan pendidikan
Perang Kota dari Green Beret US Army. Di Timor Timur, Aceh dan Irian (3 hot spot di Indonesia yang sering digunakan sebagai ajang latihan juga) mereka menyusup sampai ke kampung -kampung dan membentuk basis perlawanan terhadap GPK dari masyarakat lokal sendiri. Oleh karenanya kemampuan menggalang massa nya sangat terlatih.

Grup 5 (atau yang dikenal sebagai Detasemen 81, karena keberhasilannya dalam peristiwa pembajakan pesawat di Don Muang, Muangthai tahun 1981) adalah orang pilihan dari Group 4 dan merupakan yang terbaik yang dimiliki Kopassus. Mereka memiliki Ksatrian tersendiri di Cijantung dan terisolir. Klasifikasinya adalah ANTI TERORIS dan akan selalu mengikuti perjalanan kenegaraan Presiden. Pengetahuan orang bahkan ABRI sendiri tentang Grup ini
sangat minim, karena mereka sangat terisolir dan rahasia. Sebuah sumber mengatakan bahwa mereka mengikuti pola GSG 9 Jerman (Pasukan elite polisi Jerman, yang berhasil dalam pembebasan sandera di Kedutaan besar Jerman di Iran). Mengingat Prabowo adalah satu-satunya Perwira Indonesia yang pernah lulus dalam pendidikan anti teroris di GSG 9.

Namun demikian saat ini mereka sudah mulai mencampurkan pola latihannya sehubungan dengan banyaknya perwira yang dilatih oleh Green Berets US Army (misalnya Mayjen Syafrie Syamsudin). Peralatan yang mereka miliki sangat canggih dan tidak ada bedanya dengan satuan elite tentara lainnya di dunia.

LATIHAN

Jadi pendidikan awal seorang Kopassus adalah mengambil kualifikasi KOMANDO yang harus dijalani sekitar 6 bulan. Materi latihan meliputi Perang Hutan, Buru Senyap, Survival (dilakukan di daerah Situ Lembang dilanjutkan dengan long march ke Cilacap untuk latihan rawa laut, survival laut, pendaratan pantai dll.

Selain itu juga mereka harus mengambil pendidikan PARA DASAR Tempur dengan materi yang meliputi terjun malam, terjun tempur bersenjata dan diterjunkan di Hutan (membawa senjata, ransel, payung utama dan payung cadangan).

Dalam semua latihannya mereka akan menggunakan peluru tajam, oleh karenanya tidaklah heran bila hampir dalam setiap latihan selalu ada siswa yang meninggal dunia karena berbagai sebab (kelelahan, kecelakaan dll).

Standard yang dipakai di Kopassus sangat amat ketat, bagi yang fisiknya kurang mampu atau mentalnya lemah, jangan harap bisa bertahan didalam latihan ini, atau di Satuan ini. Kesalahan sekecil apapun tidak akan ditolerir, karena memang tugas mereka sangat berbahaya. Setiap anggota Kopassus harus memiliki keahlian khusus seperti menjadi penerjun payung handal (Combat Free Fall), penyelam, penembak mahir (sniper), Daki Serbu, Komputer/perang elektrokika, perang psikologi, menguasai sedikitnya 2 bahasa
daerah bagi para tamtama dan bintara dan bahasa asing untuk para perwiranya.

Mereka diseleksi secara ketat, baik oleh Team Kes AD (Kesehatan), PSIAD (Dinas Psikologi AD) dan Team Jas AD (Jasmani/Kesemaptaan). Proses seleksi ini pada dasarnya berjalan terus menerus sampai dengan selesainya latihan, seorang Pasis (Perwira Siswa) yang melakukan kesalahan pada hari terakhir latihan, akan langsung dipecat, artinya tidak ada kompromi. Oleh karenanyalah, LOYALITAS terhadap perintah atasan sangat penting dalam organisasi ini.

PERLENGKAPAN

Kopassus merupakan tentara pilihan dan mereka tidak mentolerir kesalahan dalam operasi sekecil apapun (Safety First), oleh karenanya perlengkapan yang mereka pakai sangat jauh berbeda dengan tentara lainnya. Perlengakapan mereka sangat canggih dan modern, misalnya saja untuk membaca peta, sudah tidak menggunakan lagi Kompas Prisma, tapi GPS (Global Positioning System) yang langsung berhubungan dengan Satelit; dengan hanya menekan satu tombol
saja, mereka akan mengetahui dengan tepat posisinya , jarak yang akan ditempuh bila akan menuju ke koordinat tertentu.

Grup antiterornya menggunakan senapan H&K MP5 , yang merupakan standar pasukan khusus terbaik di dunia seperti Green Berets, Delta Force, Navy Seal, GSG 9 Jerman, SAS dll. Pistol yang dipakai Beretta 9 mm (.45), selain itu juga berbagai macam kaliber lainnya seperti kaliber .22 (pistol kecil). Apabila peralatan yang mereka pakai sudah saatnya diganti (menurut manual) maka akan segera diganti. Hal ini sangat jauh berbeda dengan tentara lainnya yang cenderung konvensional dan melakukan tambal sulam terhadap peralatannya.

Mereka punya peralatan terjun payung tercanggih untuk melakukan HALO (High Altitude Low Opening) dan HAHO (High Altitude High Opening) yang memakai masker oksigen dll. Penerjunan ini dilakukan setinggi mungkin, sekitar 10.000 feet dan kemudian dia akan melayang dan membuka payungnya serendah mungkin guna menghindari radar lawan (agar tetap tampak seperti burung yang
melayang diudara di radar lawan).

Peralatan pendaratan pantai (memiliki LCR/Landing Craft Rubber/Perahu karet dengan mesin yang hampir tanpa bunyi, yang digunakan untuk operasi penyusupan dimalam hari), menyelam (dilatih seperti UDT, Underwater Demolition Team US Navy,), team Daki Serbu ( yang baru saja menaklukkan Himalaya dan dikenal di luar sebagai PPGAD/Persatuan Pendaki Gunung TNI AD).

Kehebatan Kopassus adalah mereka tidak segan-segan untuk meminta bantuan pihak lain yang dianggap ekspert dibidangnya seperti PADI untuk menyelam, AVES untuk terjun payung, Wanadri untuk naik gunung dll. yang dalam perjalanannya kemudian akan mereka modifikasi sendiri untuk keperluan tempur dan malahan menjadi lebih hebat.

Sebagai sebuah Satuan mereka memiliki Dinas Hub (Perhubungan) sendiri yang sangat canggih dan memiliki sistem perhubungan portable yang mandiri dan Satelite Mobile Phonet, Kes (Kesehatan) sendiri, Pal (Peralatan) sendiri dengan persenjataan yang canggih, Bek (Perbekalan) sendiri, Ang (Angkutan) sendiri, dengan mobil-mobil Hummer, mobil dipantai dll.

Bahkan mereka merencanakan untuk membeli helikopter sendiri dari Rusia (namun gagal karena Krismon). Jadi pada prinsipnya mereka sangat mandiri, termasuk memiliki sejumlah panser.

Kesimpulan & Keunggulan

1. 1 orang Kopassus dapat disetarakan dengan minimal 3 orang tentara biasa, karena ybs dilatih dengan berbagai ketrampilan (komunikasi radio, menembak, P3K dll). Di tentara biasa hal ini tidak dijumpai;
2. Kedisiplinan dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas;
3. Biaya pelatihan bagi seorang Kopasssus sangatlah mahal;
4. Peralatan yang canggih dan tepat guna;
5. Secara umum kesejahteraan anggota Kopassus lebih baik dibandingkan tentara pada umumnya, terutama ketika dibawah Prabowo, karena ia sangat memperhatikan hal ini. (misalnya bila ada lelangan mobil di Bimantara dll., maka mobil bekas tersebut akan segera di beli oleh Kopassus untuk dijual murah kepada anggotanya /perwira);
6. Sangat jarang bagi mereka tinggal dirumah, selalu latihan dan operasi;
7. Mereka adalah tentara profesional yang tidak pernah ragu untuk mengambil keputusan dalam membela negaranya dari bahaya
8. Sangat amat jarang ditemukan anggota Kopassus yang bekerja menjadi SATPAM di industri-industri, sebagaimana sering ditemui terjadi pada tentara lainnya. Karena relatif taraf ekonomi mereka lebih terjamin sehubungan dengan adanya YAYASAN KOBAME (Korps Baret Merah)
9. Cara-cara mereka beroperasi sangat profesional (dalam pengertian tentara misalnya tehnik membunuh, kontra intelejen, agitasi, propaganda, perang psikologi, penggalangan massa, menguasai berbagai macam type senjata).

Saya tidak mengartikannya dalam konteks HAM dan hukum positif.

Info Tambahan:

Sebenarnya Indonesia juga mempunyai pasukan khusus lainnya milik TNI AL, namanya DEN JAKA yang bermarkas di Jakarta dan dipimpin oleh seorang mayor (dikenal dekat dengan Prabowo). Pasukan ini memiliki kemampuan UDT (Underwater Demolition Team) dan dilatih secara intensif oleh US Navy Seal. Mereka aktif terlibat dalam menangkal masuknya kapal Louisiana Expresso beberapa tahun yang lalu di perairan Timtim. Detasemen ini juga mengadopsi SBS , team pendarat pantai yang handal dari US Navy dan AL Inggris. Mereka biasa melakukan penerjunan malam hari di rig-rig minyak lepas pantai, dengan menggunakan skenario terorisme. Jadi sabotase dibawah laut , penghancuran dan penyerangan dari laut merupakan keunggulan satuan ini. Perlu diketahui bahwa selain tingkat fisik dan mental yang kuat, intelegensi para perwiranya juga sangat dominan.

Kamis, 19 Agustus 2010

Ramaditya Lakukan Kebohongan Publik


JAKARTA, KOMPAS.com — Eko Ramaditya Adikara, bloger tunanetra, membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku telah melakukan kebohongan publik saat mengatakan bahwa dia menciptakan sejumlah musik untuk game Jepang.

Seorang Kompasianer, Syaifuddin Sayuti, menulis di Kompasiana, Kamis (19/8/2010), mengenai kebohongan Ramaditya sebagai komposer asli musik game Jepang, seperti Super Mario Galaxy, Xenogears, dan FF Orgins. Rama menyatakan bahwa tidak benar dia yang membuat semua komposisi musik itu. Ia hanya menamai kembali file komposisi musik itu sebagai hasil karyanya.

Berikut catatan Syaifuddin Sayuti di Kompasiana:

Setelah skandal kebohongan Puri terbongkar dan sempat mengguncang jagat Kompasiana beberapa waktu lalu, ternyata ada skandal yang juga dibuat oleh Blogger ternama dan sepertinya bakal jadi berita besar. Sebab skalanya bukan hanya dalam lingkup dunia blogging.

Eko Ramaditya Adikara, yang dikenal sebagai blogger tuna netra itu membuat pengakuan mengejutkan. Di sebuah situs Game (Kotakgame.com) ia menyatakan telah melakukan kebohongan publik.

Kebohongan yang telah dilakukan Rama adalah mengaku sebagai komposer asli musik game Jepang, seperti Super Mario Galaxy, Xenogears, FF Orgins. Ia menyatakan bahwa tidak benar dirinya yang membuat semua komposisi musik itu. Karena ia hanya memberi nama kembali file komposisi musik itu alias me-rename sebagai hasil karyanya.

Skandal ini terbongkar setelah “karyanya” ditelusuri dalam forum diskusi online para gamer. Salah seorang peserta diskusi yang curiga kemudian memaparkan temuan mengejutkan. Kesimpulannya semua karya Rama adalah jiplakan. Rama pun tak bisa berkilah karena ada bukti kuat bahwa karya-karya yang diklaim Rama sudah lama beredar dan diakui di jagat Games.

Dan puncaknya tanggal 10 Agustus lalu Rama bersaksi di depan sejumlah awak Kotakgame serta memberikan pernyataan di atas materai bahwa ia telah melakukan kebohongan publik. Ia minta maaf atas kesalahannya dan berjanji tidak akan mengklaim lagi semua yang pernah ia akui selama ini. Kesaksiannya bisa dilihat disini.

Membuat kebohongan publik adalah salah satu kesalahan Rama yang tak termaafkan. Apalagi ia dengan sempurna selama ini membohongi pembaca surat kabar, pemirsa tv hingga para blogger sebagai penyandang tuna netra berprestasi hebat. Bahkan Kick Andy, program talk show di Metro TV menobatkannya sebagai salah seorang pemuda berprestasi. Nah, lho!

Meski Rama telah membuat pengakuan di atas materai, yang mengherankan ia masih tampil sebagai sosok berprestasi di acara 17-an di Tv One selasa lalu. Hmm…apa coba prestasinya? Apa karena telah sukses membohongi jutaan orang dengan kisah menakjubkannya?

Saya tak habis pikir bagaimana bisa jutaan orang dikibuli seorang Rama? Sebelumnya saya pernah kagum atas ‘prestasinya’ yang saya baca di berbagai media, bahkan Kompas pun pernah menurunkan artikelnya di halaman belakang yang biasa diisi tulisan inspiratif itu. Selain media cetak, media elektronika pun banyak menayangkan sepak terjangnya, bahkan menobatkannya sebagai pemuda berprestasi. Konon selain sebagai blogger, komposer game, Rama juga pernah menjadi kontributor lepas detikcom untuk bidang IT serta motivator para penyandang tuna netra. Jadi kebayang kan berapa banyak pihak yang telah sukses dikibuli Rama.

Ternyata 65 tahun bangsa ini merdeka, masih banyak juga sikap kerdil menghinggapi pikiran dan perilaku anak bangsanya. Copy paste karya tulis, jiplak lagu, hingga mengaku-ngaku karya orang lain adalah bukti kita belum merdeka. Lebih baik jadi orang biasa dengan karya sendiri daripada jadi superstar namun plagiat!


--------

Inilah Surat Pengakuan Rama

Berikut isi surat pernyataan blogger yang bernama lengkap Eko Ramaditya Adikara ini seperti dikutip dari Kotakgame.com.

Bahwa dengan ini:
1. Saya mencabut klaim tentang keterlibatan saya sebagai komposer musik game
2. Saya mengakui bahwa saya tidakp pernah terlibat dalam pembuatan musik Jepang .game Jepang apapun.
3. Saya tidak pernah terlibat dalam proyek legal ataupun ilegal dalam pembuatan musik game Jepang manapun.
4. Saya mengakui bahwa saya telah melakukan renaming dan juga mengubah file musik yang bukan milik saya. Yang saya akui sebagai milik saya.
5. saya megnakui bahwa berita-berita tentang status saya sebagai seorang game music composer videogame Jepang, baik di media cetak, online, maupun media televisi, adalah tidfak benar. Hal ini dikarenakan, saya telah berbohong kepada publik dan media mengenai status tersebut.

Kepada pemirsa dan pembaca Kotakgame.com, masyarakat Indonesia, serta gamers. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena melakukan pembohongan publik.

Jakarta, 10 Agustus 2010.


Liputan Khusus tentang Rama di Kompas

Sumber:
Kompas.com
dan Berbagai Sumber

Foto-foto Perampokan Bank Niaga Medan



Kronologi.....kejadian...
ane dapetin dari beberapa tukang ojeg di TKP.

Perampokan ini dimulai dari iring-iringan sepedamotor yang berhenti di depan Bank CIMB Niaga. Sebanyak 5 pria, dengan tetap memakai helm dan masker turun dari sepedamotor. Mereka langsung masuk ke bank, dengan tangan menggenggam senjata laras pendek jenis FN yang disembunyikan di balik jaket. Sementara perampok lain, berjumlah 7 orang, berada di atas sepedamotor mengambil jalan putaran dan menunggu di samping bank.

Begitu lima perampok masuk ke bank, anggota Brimob, Briptu Manuel, yang bertugas menjaga bank, dan sedang berada di samping ATM, langsung ditembak di bagian dada sebelum sempat membuka kunci senjata laras panjangnya. Saat itu, meski sudah tertembak, Briptu Manuel tak menyerah. Dia mencoba mengokangn senjata. Ketika itulah perampok meletuskan tembakan kedua tepat di perut sebelah kanan korban. Korban pun gugur di tempat bersimbah darah.

Sejurus setelah itu, tujuh perampok yang berada di samping bank merangsek ke halaman bank, mengamankan situasi di luar sambil menenteng 3 senjata laras panjang. Seorang satpam bernama Muhdiantoro yang berada di samping bank sempat melihat para perampok itu. Tapi Muhdiantoro keburu ditembak di bagian perut.

Setelah situasi di luar diamankan, dua pelaku masuk ke dalam. Nah, saat perampok masuk, seorang satpam lagi bernama M Fadli yang sebelumnya berada di lantai tiga turun melihat situasi. Begitu turun, M Fadli langsung ditembak di bagian lengan.

Tak mau buang waktu, pelaku menuju brankas yang berada di belakang kasir. Namun pelaku tak dapat membuka lemari besi itu, lalu mencari pemegang kunci yang berada di Lantai tiga.

Semua karyawan Bank CIMB Niaga dari lantai dua dan tiga dikumpulkan di lantai satu. Lalu seorang karyawan yang memegang kunci membuka brankas dengan kepala ditodong pistol. Dan dengan mudahnya pelaku membawa kabur uang senilai Rp400 juta yang dimasukkan ke dalam tas badminton, lalu kabur bergantian menuju arah Sukaramai naik sepedamotor.

Perampok itu meninggalkan tiga korban yang terkena tembakan. Seorang Brimob, Briptu Manuel Simanjuntak dari Kompi I, tewas dan dua satpam sekarat. Tak lama setelah kejadian itu, ribuan warga memadati lokasi perampokan.

Perampok yang menenteng tas badminton berisi uang itu mengendarai sepedamotor Yamaha Mio tanpa plat. Rekannya menghadang jalan sambil menenteng senjata api menuju Sukaramai. Tak seorang pengguna jalan berani mendekat. Dan sebelum hilang di tengah keramaian, perampok meletuskan tiga kali tembakan ke udara.

“Saya sempat lihat komplotan perampok itu berjalan-jalan di halaman bank dengan menenteng senjata laras panjang. Tak seorang pun yang berani mendekat apalagi melawan. Mereka pake helm, masker, serta jaket hitam. Sekitar 3 menitlah perampok itu berdiri di depan bank,” kata Situmorang, seorang saksi mata.

“Tiga kali ditembakkannya ke atas, makin takutlah semua. Kalau ada yang lihat perampok itu, langsung diarahkan senjata sama dia,” sambungnya.

Seorang staf Bank CIMB Niaga ini mengatakan, saat dia berada di lantai tiga, dia sudah mendengar suara tembakan. “Tahunya begitu ada suara tembakan dua kali dari dalam, tiba-tiba pelaku naik dan langsung membawa kami turun ke lantai satu,” katanya.

“Naik perampok itu ke lantai tiga, lalu kami semua disuruh turun dan membuka brankasnya. Di dalam brankas itu ada Rp400 juta,” sambung pria yang memakai kemeja coklat ini lagi.

Dedi juga menjelaskan, ada sekitar 20 karyawan Bank Niaga saat terjadi perampokan. Enam di lantai satu, dan selebihnya berada di lantai tiga. Sedangkan lantai dua hanyalah gudang.

Akibat aksi perampokan itu, Jalan Aksara macet total sekitar dua jam. Selang satu jam setelah kejadian, Kapoldasu Irjen Oegroseno pun tiba di lokasi. Sehingga jalan yang seharusnya satu arah dibuat menjadi dua arah. Kemacetan pun tak terhindarkan selama lebih kurang dua jam. Jenazah Briptu Manuel sendiri dibawa mobil ambulance.

Polisi pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dan hingga sore hari, tak henti-hentinya para pengguna jalan singgah melihat ceceran darah korban di jalan maupun dalam bank CIMB Niaga.


dari cara2 "operasi" mereka bener2 terlatih dan sangat tenang serta pandai menguasai keadaan...

Lomba Penulisan Naskah Teater Realis Komunitas Kie BAE

Untuk menandai semangat pemuda dalam memaknai sumpahnya yang bertTanah air satu, ber Bangsa satu dan ber Bahasa satu maka kami komunitas kieBAE mengadakan lomba penulisan Drama realis dengan mengusung tema ”mengembalikan semangat Pemuda dalam membangun karakter Bangsa” adapun presyaratan yang wajib dipenuhui oleh peserta adalah :

1. Peserta adalah warga negara Indonesia yang berumur 18 – 35 tahun terbuka untuk seluruh jenis kelamin.
2. Naskah ditulis dengan ukuran A4 Kuarto, spasi 1, ukuran font 12 Times New Roman minimal 35 halaman maksimal 80 halaman dikirim dalam bentuk soft copy dan hard copy
3. Peserta dalam mengirim naskah disertai dengan identitas KTP / SIM/ Kartu Mahasiwa atau identitas lainnya , pas Foto dengan gaya casual ukuran bebas kalau bisa jangan terlalu kecil dan nomor telpon.
4. Naskah belum pernah terpublikasikan untuk umum dan harus original sipenulis serta diperbolehkan adaptasi dari Novel khusus milik Pramodya ananta toer
5. Panitia hanya menyediakan hadiah untuk pemenang pertama, sedang untuk lima naskah terbaik akan mendapatkan penghargaan serta karyanya akan dibukukan, diterbitkan dan menjadi hak Panitia
6. Seluruh Naskah yang dikirim yang tidak masuk lima terbaik boleh diambil kembali karena tidak menjadi hak Panitia.
7. Naskah terkirim paling lambat tanggal 1 0ktober 2010 dan pengumuman pemenang dan lima karya terbaik akan dikonfirmasi oleh panitia via telepon/sms serta diumumkan diblog kami pada 11 oktober 2010
8. Untuk pemenang dan lima nominasi diwajibkan hadir dalam peluncuran buku kumpulan Naskah drama realis dan antologi Puisi Angkatan 2000an pada 28 Oktober 2010
Naskah kiriman dapat dikirim lewat e-mail i_ankskj@yahoo.com sedang hard copynya dialamatkan ke : Komunitas Kie BAE Jl K. Mursyid 488 Sokaraja lor, Rt 04 Rw 03 Sokaraja 53181 Banyumas bisa via pos atau datang ke sekretariat.

Selasa, 16 Februari 2010

Inilah Senjata Rakitan Kaum Separatis Dan Perampok Indonesia





14 Ciri-Ciri Gadis Masih Virgin



Berikut ada sedikit tips corat-coret untuk melihat seorang gadis yang masih suci. Memang bukan menjadi hal mutlak tapi beberapa parameter dan penjelasan ini mungkin bisa membantu Anda untuk mendapatkan beberapa gambaran bahwa gadis yang menjadi pasangan atau hendak dinikahi masih perawan.

Sebelum mulai membaca kriteria yang diulas ada baiknya membaca ini. Gadis perawan biasanya agak hitam rambutnya, hitam alisnya, hitam bulu matanya, hitam bola matanya. Agak putih badannya, putih giginya, putih kedua telapak tangannya. Agak kemerahan bibirnya, kemerahan pipinya, kemerahan gusinya. Semerbak keringatnya, harum bau mulutnya, hidungnya dan badannya.


Wallahu a’lam bisshawab. Untuk lebih spesifik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:

DAHI
Gadis yang masih suci, dahinya licin. Bila selalu senggama licinnya hilang, justru yang timbul kedutan (garis2) yang kadang nampak kadang tidak ketika ngobrol. Kedutan karena sudah tidak suci, tidak sama dengan kedutan wajah yang dimakan usia. Kedutan suci yang telah hilang, tidak begitu ketara dan tidak begitu nampak, kecuali ketika muka menunjukkan reaksi tertentu seperti sedang ketawa dan bicara, sementara kedutan karena dimakan usia senantiasa nampak dan kekal. Jangan dihilangkan dengan sembarang minyak, walaupun di zaman sekarang ada bermacam2 minyak.

Tetapi kedutan karena hilangnya kesucian tidak mudah dihilangkan. Untuk memudahkan melihat gadis yang masih suci atau tidak. Coba perhatikan dahi gadis yang sudah bersuami dengan yang belum. Perhatikan betul2 niscaya nampak kelainannya. Gadis yang sudah tidak suci terdapat beberapa kedutan garis2 timbul dan melekuk didahi gadis itu. Perhatikan betul2 sebab garis2 itu tidak begitu nampak (terang). Wallahu a’lam.

HIDUNG
Gadis yang masih suci atau tubuhnya belum disentuh oleh lelaki, ujung hidungnya berwarna kemerah-merahan, jika disentuh ujung hidungnya nampak merah. Gadis yang tidak suci ujung hidungnya merah tetapi merah pucat, terkadang warna merah tidak nampak, yang nampak hanyalah pucat, tak percaya coba liat ujung hidung anak perempuan, merahkan..? Bagi lelaki yang suka merusak kesucian wanita, hidungnya berbelang, oleh karena itu disebut lelaki hidung belang. Wallohu a’lam

MATA
dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati…..
Kita menggunakan mata untuk memandang dan melihat seseorang, cantikkah, bugarkah, luweskah, dsb. Terkadang kita memandang wanita cantik dibagian luar saja, tapi bagian dalamnya sudah habis, untuk mengetahui wanita itu masih suci atau tidak coba tengoklah matanya. Bila bagian bawah kelopak terlipat sedikit dan terdapat tanda lebam (tanda memar) berarti gadis itu sudah tidak suci lagi, mungkin sudah bersuami. lebam yang menunjukkan tidak suci nampak semacam garis2 hitam di bawah kelopak mata disamp?ng warna hitam dibawah kelopak mata sedikit kelihatan berkeriput (berkedut). Gadis yang masih suci matanya berseri2, tidak ada warna hitam, lebam maupun garis2. Apabila gadis itu tertawa di bawah kelopak matanya tidak terdapat apapun, seperti kedut (berkeriput) , bergaris dll. Wallohu a’lam.(yg dimaksud lebamnya mata bukan karena kurang tidur loh -D )

PUNGGUNG
Punggung gadis berubah melalui 2 proses:

1. Punggung gadis menjadi besar karena proses hormon.
2. Punggung gadis menjadi besar karena lelaki.

Punggung yang sudah kena sentuhan lelaki akan menjadi besar, lebih2 yang sudah berhubungan badan. Punggung gadis yang masih suci walaupun gemuk ia masih kelihatan cantik, sebab masih kental dan tegang serta tidak lesu dan jatuh. Cobalah perhatikan pinggang gadis, kalau pinggangnya masih ramping dan punggung tidak besar, tidak montok dan kenyal pada punggungnya. Kalau berjalan punggungnya tidak goyah sebab dagingnya masih solid dan tidak lembut kalau dipegang, artinya dia masih suci. Bagi yang pernah melakukan hubungan badan, punggungnya memang berisi dan besar tetapi tidak kental, punggungnya nampak jatuh, lebih2 disaat ia berjalan, goyangannya tidak melantun.

Kenapa punggung gadis yang pernah melakukan hubungan badan bisa jatuh? Disaat melakukan hubungan badan lebih kurang 90% hormon yang ada di bagian punggung akan tertumpu kebagian kemaluan, sebab di masa kepuncak (organsme), punggung gadis menjadi tegang.

Apabila sudah selesai berhubungan badan punggung yang tegang akan mengendur semula dan ini menyebabkan punggung menjadi kendur dan jatuh. Lebih kerap gadis itu melakukan hubungan badan, punggung akan semakin jatuh dan lesu, leper. Wallahu a’lam.

TELINGA
Telinga termasuk salah satu panca indra yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. Di negeri china telinga sebagai peramal untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang. Gadis yang tidak pernah disentuh oleh laki2, telinganya cantik dan nampak bersih, kalau gadis itu pernah disetubuhi atau telinganya pernah digigit atau dicium dan disentuh, secara otomatik bentuk telinga gadis itu akan berubah menjadi lebih leper sedikit dan tidak lagi kemerah-merahan dan menjadi pucat. Bagi gadis yang masih suci tapi pernah kena sentuh lelaki, pucatnya tidaklah ketara sangat. Wallahu a’lam.

BUAH DADA (payudara)
Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur. Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan, walaupun buah dada berbuai disaat berlari tetapi buaiannya tidak terlalu melambai2 berarti ketegangan masih ada.

Puting buah dada yang pernah kena sentuhan menjadi panjang dan terjojol (keluar) sedikit dari tempat persembunyiannya. Buah dada yang selalu kena remas akan menjadi lebih besar, dan jangan menuduh gadis yang berbuah dada besar itu kena remas. Sebab, buah dada yang besar kena remas dan yang besar karna alami memang berbeda.

Buah dada yang kena remas menjadi besar tetapi tidak tegang. Sementara buah dada yang besar karna alami senantiasa tegang dan disaat berjalan tidak bergoyang, kalau yang kena remas bergoyang terbuai-buai seperti telinga gajah, berbuai kekiri, kekanan, keatas, kebawah terkadang melambung2 ketika gadis itu berjalan atau berlari.

Mengapa buah dada bila kena sentuhan bisa jatuh dan apa hubungan telapak tangan dengan otot buah dada? Di kala buah dada itu dipegang atau diremas2 gadis merasa gairah, disaat bergairah hormon2 akan mengisi ruang buah dada sehingga menjadi tegang. Setelah bergairah buah dada yang tegang lalu mengendur yang membuat ototnya mengendur pula. Buah dada yang kena hisap putingnya menjadi lebam, yang belum kena hisap putingnya berwarna merah jambu. Sekiranya gadis itu tidak suci, buah dadanya jatuh terjuntai seperti buah pepaya yang terjuntai di pohon. Pada buah dada memang mengandung seribu tanda tanya, termasuk mengetahui wanita yang sudah punya anak atau belum. Perhatikan putingnya kalau tegangnya menghala ke atas yaitu mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melahirkan, kalau putingnya senantiasa terjojol keluar dan mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melakukan hubungan badan, tetapi belum pernah beranak. Namun payudara sering kali dianggap sebagai simbol seks, sebagian besar wanita dan lelaki sangat menyukai buah dada disaat melakukan hubungan sexsual, karena mereka dapat mencapai organsme (kenikmatan) hanya karena rangsangan buah dada.

Seorang gadis jika telah dewasa, kecil kemungkinan ukuran payudaranya berubah, kecuali bila berat badannya bertambah. Pembengkakan payudara karena kehamilan, menyusui atau pengaruh pil kontrasepsi adalah bersifat kondisional. Postur tubuh yang baik akan membentuk payudara nampak lebih besar. Coba tanyakan, apakah ia senang payudaranya disentuh atau tidak? Sebagian wanita memiliki puting payudara yang sangat sensitif sebagian lainnya tidak, mereka mungkin ingin payudaranya disentuh atau mungkin tidak. Tetapi umumnya wanita menyukai sentuhan lembut dan ciuman pada payudara dan juga pada puting payudara. Payudara dan putingnya akan mengeras apabila dirangsang. Begitulah tanda2 yang paling jelas bila ia terangsang, meskipun tidak semuanya demikian. Tanda2 lainnya adalah lubrikasi (pelendiran) pada liang vagina, kemerah-merahan di dada dan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Wallahu a’lam.

GARIS TELAPAK TANGAN
Gadis yang berkulit tebal dan kasar, coba perhatikan kedua telapak tangannya, jikalau retak (peca urat, urat2 yg mrupai retak), bukan karena mungkin di sebabkan tidak tahan bahan pencuci yang mengandung kimia, berati gadis itu sudah hilang kesuciannya. Gadis yang masih suci, kedua telapak tangannya halus dan licin. Jika kesuciannya telah hilang, kedua telapak tangannya ketika di tekan warnannya pucat tidak merah, jika di pecet langsung menanjal balik. Satu cara lagi, coba perhatikan telapak tangan kanan, jika ada garis putus2 bagian tengah berarti kesuciannya telah hilang, bila tidak terputus2 berarti ada harapan kesuciannya belum hilang. setelah melihat telapak tangan yang kanan, coba gemgam ibu jari tangannya sebentar saja kira2 satu menit, bila disaat megemgam terasa hangat dan ibu jarinya merah ketika dilepaskan, berarti ada harapan masih suci. Perhatikan pula ibu jarinya, bila nampak pucat sekali walaupun ada rasa hangat berarti kemungkinan besar kesuciannya sudah terbang.

Coba pegang erat jari kelingkingnya, kira2 satu menit, lalu lepaskan, tanyalah bagaimana rasanya ketika dipegang erat dan dilepaskan ? Kalau ia menjawab tak ada rasa, mintalah maaf banyak2, kemungkinan ia tidak suci lagi. Tapi kalau ia menjawab ada rasa rangsangan, jantungnya berdebar2 atau ada rasa sakit seperti berdenyut2. Alhamdulillah nampaknya masih suci. (Yg ngetes adalah orng laki2)

JARI TELAPAK TANGAN
Dengan jari2lah lelaki suka memegang dan menggoda perempuan, begitu pula halnya jari2 perempuan, jari2 adalah kawasan yang paling mendasar untuk mengetahui gadis yang suci atau tidak. Caranya cukup mudah, terlebih dahulu berjabat tangan, selama berjabat tangan remas2lah tangannya, kalau laki2 bukan mahramnya boleh memegang tangan seorang gadis, itu menunjukkan dara kecil dibagian tangannya sudah ternodai. Apabila tangan dan jari2 gadis itu boleh di remas2 berarti peluang untuk memegang tempat2 yang lain terbuka lebar. Coba jari2 gadis itu di belai2 dan di remas2 dengan lembut, bagaimana perasaan gadis itu?

Sentuhan lelaki dijarinya memang membawa satu rasa yang ni’mat dan birahi yang tersendiri. Sentuhan tangan sentuhan ajaib, dari tanganlah akan menjalar ke zona2 yang lain. Sentuhan tangan memang sahdu, kalau tidak percaya cobalah betapa bahagianya berjalan sambil bergandengan tangan. Bila anda ingin mengetahui gadis itu terbiasa di sentuh atau tidak, Coba ulurkan tangan dan bersalaman dengannya, selama bersalaman genggamlah tangannya dengan lembut dan coba sentuh jari kelingking gadis itu. Ketika menyentuh jari kelingkingnya tengoklah wajah gadis itu, apakah dia nampak gelisah dan resah serta terperayuh?, kalau dia terkejut dan terperayuh berarti besar kemungkinan dia masih suci, kalaupun dia pernah berasmara, mungkin belum sampai tersondol. Jika disaat jari kelingkingnya disentuh dia nampak rilex saja, dan tak mau bicara, besar kemungkinan kesuciannya sudah lenyap. Wallohu a’lam.

PERUT
Peribahasa mengatakan biar pecah di perut jangan pecah di mulut, begitulah kata peribahasa, tapi tubuh wanita bukanlah peribahasa. Kalau pecah kegadisannya, pasti pecah perut. Bila gadis pernah melakukan hubungan badan, maka perutnya akan menjadi mengembang dan menjadi buncit sedikit. Oleh karena gadis yang belum pernah melakukan hubungan badan pinggangnya masih ramping dan perutnya masih kempis. Mengapa perut menjadi buncit sedikit? Di saat gadis itu melakukan hubungan badan sudah barang tentu gadis itu sampai ke puncak (organsme), di saat sampai ke puncak gadis itu tidak tahan dan menahan dibagian perut. Otot2 bagian perut menahan ke puncak dengan daya tahan yang sangat tinggi dan kuat. Ketika itulah perut itu mengembang dan setelah melakukan hubungan badan perutpun membuncit. Satu lagi tanda di perut, kalau gadis itu sudah pernah melakukan hubungan badan, ada garis panjang dari bawah buah dada sampai ke perut dan dari pusar sampai kekemaluan. Garis ini tidak terjadi pada semua gadis, tetapi kalau ada gadis yang memeliki garis ini artinya ia tidak suci lagi. Ada sebagian gadis yang sudah pernah melakukan hubungan badan hanya memiliki garis dari bagian bawah pusar sampai kekemaluan. Kalau gadis itu sudah hamil, garis itu akan terbagi dua, coba lihat perut wanita yang hamil, mesti ada garis2 retak yang melintang di perutnya. Gadis yang masih suci pada umumnya perutnya masih lembut. Bagi yang sudah pernah berhubungan badan, kulit perutnya agak kasar sedikit. Ada juga yang menjadi keras sebab hormon2 dan lemak mewujudkan gumpalan dibagian bawah dinding perut. Wallahu a’lam

RAMBUT
Rambut merupakan mahkota wanita tetapi juga berperan menentukan gadis itu masih suci atau tidak. Gadis yang masih suci, rambutnya memang rapi, kelihatan segar dan tidak kasar, sementara gadis yang sudah hilang kesuciannya, rambutnya kelihatan tidak bergairah. Di zaman nenek moyang kita dulu, mungkin masih ada yang diamalkan sampai saat ini. Ketika seorang gadis hendak dinikahkan, ahli penghias pengantin terlebih dahulu memotong rambut didahi, ditekuk dan disebelah belakang telinga kiri dan kanan. Rambut2 inilah yang oleh mereka disebut rambut perawan. Dengan menggunting rambut2 ini, mereka mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. untuk membuktikan coba sediakan satu buah kelapa muda yang sudah dilobangi dan airnya tidak dibuang lalu masukkan potongan rambut tersebut. Jika rambut2 itu terapung dipermukaan air kelapa artinya gadis itu masih suci. Jika semua rambut itu tenggelam artinya gadis itu sudah tidak suci. satu lagi caranya, kalau d?saat ditiup angin rambut gadis itu mengembang lembut dan kembali ketempat asalnya. Alhamdulillah nampaknya ada harapan kegadisannya masih ada. Wallahu a’lam.

BIBIR
Percaya atau tidak bahwa bibir gadis yang pernah dicium lebih menarik dan cantik. Apabila bibir bertemu bibir, maka akan membuat pergerakan darah akan mengalir kebibir dan membentuk bibir yang baru. Lebih kerap dicium, lebih cantik pula bibirnya. Tapi ada juga gadis yang mempunyai bibir mulut yang cantik walaupun tidak pernah dicium. Gadis yang belum pernah dicium bibirnya kelihatan berwarna merah jambu dan tidak ada garis lembam (bengkak) atau hitam di sekitar bibirnya. Bibir gadis yang tidak pernah dicium tidak tampak pucat dan bibirnya licin dan basah. Bibir yang pernah kena cium akan nampak lembam walaupun hanya satu kali saja, dan dapat merubah bibirnya juga terdapat garis-garis kasar yang memperindah bentuk bibir seperti irisan jeruk. Bila gadis itu tidak suci lagi, bagian tengah bibirnya nampak retak, seakan-akan terbagi dua, retaknya tidak begitu jelas, akan tetapi nampak kalau diperhatikan betul-betul. Ada pula yang mengatakan gadis tidak suci ketika ia tertawa bibirnya nampak lebih lebih besar dari pada tidak tertawa dan bibir bawah tampak keluar dari pada bibir yang atas. Wallahu’alam.

Keterangan:
(bibir yang kering walaupun diusap (disolek) dengan gincu, bibir tetap kering. Cara membasahi bibir untuk menutup prasangka bahwa ia tidak suci lagi, oleskan minyak kelapa pada bibirnya tiap pagi, biarkan minyak kelapa meresap dalam bibir selama setengah jam. Insya Allah bibir gadis itu kelihatan berminyak dan tidak lembam. Bibir yang sudah lembam jangan diolesi minyak kelapa.

KEMALUAN
Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat. Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung kedalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lobang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalo permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya kedalam kemaluan gadis. Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selapaut dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda kedahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, rilex ajalah…
Wallahu’alam..

LEHER
Leher juga menjadi salah satu tempat yang dapat menunjukkan gadis itu masih suci atau tidak. Bila leher perempuan itu nampak berkedut-kedut, artinya perempuan itu pernah disentuh laki-laki. Garis kedutnya bukan seperti garis kedutan karena tua, garisnya kecil-kecil, pendek-pendek dan putus-putus, bukan garis yang panjang. Kalau ingin melihat dengan jelas tunggulah gadis itu menundukkan kepalanya. Lihatlah dengan cepat dan cermat.!. bila gadis itu sering sering diusung lelaki, maka lehernya terdapat tanda-tanda hitam kecil dilobang romanya dan warna lembab kecil seperti bintik-bintik. Adakalanya lobang bulu roma tampak jelas dileher, ini juga berarti gadis itu sering disentuh. Kalau gadis itu berleher panjang (jenjang), coba perhatikan dibagian lehernya, jika terdapat garis-garis urat yang bersilang artinya gadis itu masih suci. Jika terdapat garis-garis yang melintang, bukannya urat yang melintang, ini berarti perempuan itu sudah beranak (pernah melahirkan). Wallahu’alam.

PIPI
Wanita yang tidak suci lagi wajahnya tidak berseri-seri, pipi gadis yang masih suci senantiasa menggairahkan dan merah segar. Kalau pipi gadis yang pernah dicium warna kemerah-merahan akan hilang. Kalau pipi itu merah karena dicium ayah atau saudara sekandung maka tidak membahayakan terhadap kesucian gadis tersebut. Coba perhatikan betul-betul pipi gadis yang tidak perawan lagi terdapat garis melintang yang tidak begitu jelas/tampak. Walau bagaimanapun pipi gadis yang pernah kena cium masih tetap cantik, akan tetapi kalau sudah biasa dicium/disentuh laki-laki, lesung pipinya kurang dalam dan terdapat satu garis disebelah lekuk lesung pipinya. Gadis yang masih suci, bila berbicara disekitar pipi kanannya maupun kiri cepat berkeringat, dan keringat ini akan keluar walaupun ditempat yang sejuk. Keringat yang dimaksud mungkin tidak nanpak kecuali dilap dengan tissue. Coba perhatikan bagian tepi telinga seorang gadis. Dibagian itu terdapat anak rambut yang halus dan lembut. Apa bila gadis itu tidak suci lagi, anak rambut itu tidak akan gugur, tetapi masih tetap ada, namun menjadi keras bahkan kasar. Apabila ditiup angin anak rambut itu nampak begitu kasarnya dan disisi pipi kelihatan agak gelap walaupun gadis itu berkulit hitam manis. Wallahu’alam..

“Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok bagian atasnya. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya maka akan patahlah ia, dan apabila kamu membiarkan, maka akan bengkoklah ia selamanya”. (HR. Bukhari Muslim).

(Disadur dari berbagai sumber)

Kesalahan Fatal dalam Konstruksi Tangga yang harus di hindari

Ternyata membangun Tangga itu tidak semudah yang kita kira. Kesalahan konstruksi berakibat tangga tidak bisa di pakai sama sekali. Entah salah Arsitek atau Mandor, yang jelas tangga-tangga di bawah ini tidak bisa di pakai karena kesalahan konstruksi yang fatal.







Kamis, 11 Februari 2010

BRAILLE DITELAN BUASNYA TEKNOLOGI


Bila kita kembali pada sejarah, dimana seorang penyandang tunanetra asal Negara Perancis mempersembahkan untuk dirinya dan penyandang tunanetra di seluruh dunia suatu penemuan berharga yang akan menentukan eksistensi penyandang tunanetra hingga akhir masa, Sekaligus mengubah paradigma mata dunia tentang apa dan bagaimana tunanetra dapat mempersembahkan sesuatu pada dunianya. Huruf Braille yang ditinggalkan Louis Braille seabad lalu, ternyata berdampak sangat besar bagi perkembangan tunanetra dari masa kemasa. Dengan huruf Braille, tunanetra mengangkat totalitas dirinya dengan berbagai kreatifitas yang membanggakan. Berlahan tapi sangat pasti, dengan Braille tunanetra menunjukan potensi yang selama ini tak muncul ke permukaan. Dunia pendidikan bagi tunanetrapun mulai lahir dan dirintis berbagai kalangan yang berkepentingan. Pemerintah di berbagai Negara, yang peduli terhadap siapapun warganya sebagai penyandang tunanetra, mewujudkan berbagai kepedulian mereka agar terciptanya pemerataan pendidikan ataupun pelayanan sama pada setiap warganya. Penyandang tunanetra memanfaatkan huruf Braille sebagai sarana dalam mengikuti pendidikan, meningkatkan wawasan yang tertulis pada setiap buku dalam huruf Braille, atau melahirkan banyak tulisan-tulisan yang berguna bagi kepentingan tunanetra khususnya di seluruh dunia. Hal ini telah berlangsung seabad lamanya, hingga para tunanetra di seluruh pelosok dunia mengenal huruf Braille sebagai alat paling utama untuk menentukan kehidupan mereka. Melalui huruf Braille, tunanetra mulai memperlihatkan kesuksesannya khusus dalam bidang pendidikan, yang melahirkan tunanetra di berbagai Negara sebagai tunanetra yang maju, produktif, kreatif dan paling utama adalah, tunanetra mempu bersaing dengan orang-orang normal di sekitarnya. Tidak sedikit dari penyandang tunanetra lahir sebagai seorang Doktor, penulis, bahkan pengusaha yang handal dan mandiri, meskipun tak sedikit juga penyandang tunanetra masih menjalani kehidupan di bawah standar hidup layak ataupun minim dalam perekonomian, tapi setidak-tidaknya, huruf Braille sangat membantu bagi berbagai kepentingan pribadi mereka. Kini, seiring berkembangnya teknologi dunia yang seakan-akan membabad habis segala bentuk sarana yang bersifat tradisional, Dan banyaknya tunanetra yang telah berani terjun dalam persaingan, Teknologipun mulai menyentuh dunia tunanetra dengan cepat bahkan terkesan membabibuta. Saat penyandang tunanetra terpaksa gigit jari akan ketidakmampuannya menulis atau menggunakan computer, belum lama ini jawaban atas keinginan itupun terpenuhi dan disambut antosias penyandang tunanetra yang haus akan fasilitas praktis dan instan. Job accses with speech Atau yang akrab disebut JAWS, hadir memberikan semangat baru bagi penyandang tunanetra demi melanjutkan segala harapan dan cita-cita untuk mengejar dunia. Jaws yang tengah hadir menemani tunanetra dalam berkiprah di dunia pekerjaan, pendidikan, komunikasi, dan segala bentuk aktifitas tulis menulis, dijadikan mereka penyandang tunanetra umpama obat paling manjur yang menyisihkan obat jenerik yang disediakan pemerintah bagi kalangan miskin. Ini tentu bukan suatu tindakan kurang baik apa lagi salah, Teknologi ini sangat bermanfaat dan menentukan setiap kepentingan penggunanya (TUNANETRA). Huruf Braille dengan segala keterbatasan baik wujud ataupun penggunaannya, dimana setiap tunanetra yang baru mengenalnya, membutuhkan waktu yang tidak sebenter dalam mempelajarinya. Sedangkan Jaws ini, selain mudah dan praktis, Tunanetra tak perlu susah payah apabila hendak memberikan tulisan untuk dibaca kalangan normal karena sudah dalam bentuk tulisan bisaa hasil ketikan computer atau dalam bentuk print out. Bukan hanya membaca dan menulis yang bisa dilakukan dengan bantuan Jaws ini, bahkan, segala aktifitas yang melibatkan sarana computerisasi seperti merambah dunia lewat internet, bisa dilakukan para tunanetra. Jelas, manfaat Jaws jauh lebih menentukan kreatifitas para tunanetra ini. Lalu, bagaimana dengan fungsi dan peranan huruf Braille itu sendiri? Akankah Braille hilang tanpa jejak setelah mengalami pergeseran manfaat dari para penggunanya? Mungkinkah 10 atau 15 tahun ke depan Braille hanya dikenang sebagai sisa-sisa sejarah di kalangan penyandang tunanetra? Yang pasti, Braille hilang berarti budaya membaca bagi kelangan tunanetrapun hilang, Sebab, Jaws memudahkan tunanetra dalam mendapatkan sumber-sumber ilmu dari berjuta buku dan mediamasa. Para tunanetra sekarang, lebih suka menggunakan electronic book dan dijital tolking book untuk mengetahui sebuah buku yang sedang hangat dibaca orang-orang normal dari pada membaca tumpukan buku Braille yang ketebalan dan bobotnya sungguh menyulitkan pembacanya. Para tunanetrapun tak perlu bersusahpayah mengobrak-abrik tumpukan buku saat datang ke perpustakaan khusus tunanetra, Mereka cukup mencari CD ataupun kaset yang jauh lebih ringan dan praktis dari pada setumpuk buku Braille untuk dibawa pulang. Semua isi buku telah dipindahkan ke dalam bentuk CD dan kaset setelah melewati proses yang lebih cepat dibandingkan memmroses salinan buku cetak bisaa ke dalam huruf Braille itu sendiri. Seperti yang telah disinggung, bahwa Braille hilang berarti budaya membaca kan hilang. Hal ini disebabkan karena bila tunanetra telah memakai sarana electronic book atau Dijital tolking book sebagai penganti buku, maka, bukan lagi jari tangan untuk melatih membaca yang berfungsi, melainkan, telinga atau pendengaranlah yang bekerja. Itu berarti, budaya membaca telah beralih pada budaya menyimak tentunya, padahal, dalam ilmu kebahasaan, membaca adalah salahsatu aspek penting dalam tingkat keterampilan berbahasa. Tentu ini bukanlah suatu persoalan yang sepele, Para tunanetra akan terus bertambah populasinya sampai habisnya usia dunia. Untuk itu keberadaan huruf Braille semestinya tetap dipertahankan sebagai suatu sarana awal kebangkitan tunanetra dalam menjalani sisi hidupnya. Bagaimanapun, huruf Braille yang dengan segenap tenaga dan kemampuan penciptanya (LOUIST BRAILLE) hendaknya tidak hilang baik fungsi maupun peranannya untuk terus membantu tunanetra dalam menggapai mimpi-mimpinya.

Rabu, 03 Februari 2010

Baiat Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.

Semua ahli sejarah sepakat bahwa Sayyidina Ali kw tidak hadir dalam pertemuan yang diadakan oleh orang orang Anshor di Sagifah Bani Saidah (Sebuah Balairung dikota Madinah). Dimana dalam permusyawaratan tersebut akhirnya diputuskan mengangkat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah atau kepala negara menggantikan Rosululloh SAW.

Beliau Sayyidina Ali kw saat itu bersama keluarga Rosululloh SAW (Bani Hasyim) yang lain sedang berada dirumah Siti Aisyah ra, mengurus apa apa yang harus dipersiapkan guna pemakaman baginda Rosululloh SAW. Sedang para Sahabat yang lain berada di Masjid yang bersebelahan dengan rumah atau kamar Siti Aisyah ra.

Pembaiatan umum terhadap Kholifah Abubakar ra dilakukan dua kali, yang pertama hari Senen terjadi di Sagifah Bani Saidah, yang dihadiri oleh orang orang Anshor dan beberapa tokoh Muhajirin dan yang kedua diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi.

Hampir semua Sahabat yang berada dikota Madinah saat itu membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Termasuk Sayyidina Ali kw begitu beliau mendengar bahwa dmasjid sedang diadakan pembaiatan umum terhadap Sayyidina Abubakar ra, beliau Sayyidina Ali kw segera datang bersama Zubair Ibnul Awwam ra dan ikut membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah.

Proses pertemuan di Sagifah Bani Saidah.

Senen pagi 12 Robiul Awwal baginda Rosululloh SAW wafat dirumah (kamar) istri tercintanya Ummul Mukminin Aisyah ra. Pagi itu juga semua Sahabat yang berada dikota Madinah segera datang berta’ziah. Mereka sangat terkejut dengan berita wafatnya Rosululloh SAW tersebut. Begitu pula para Sahabat yang berada diluar kota Madinah, mereka cepat cepat datang ke Madinah untuk ikut bersama sama dengan yang lain berta’ziah atas wafatnya pemimpin mereka.

Orang orang Anshor setelah mereka berta’ziah, kemudian mereka berkumpul di Sagifah Bani Saidah, dengan tujuan untuk mengangkat pemimpin mereka Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW. Karenanya meskipun saat itu Sa’ad bin Ubadah dalam keadaan sakit, tapi dia tetap dihadirkan dalam pertemuan itu..

Mungkin ada yang bertanya; Mengapa mereka orang orang Anshor saat itu cepat cepat akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah?

Hal mana karena Rosululloh SAW semasa hidupnya tidak pernah menunjuk seseorang sebagai Kholifah penggantinya apabila beliau wafat. Karenanya agar tidak didahului oleh orang orang Muhajirin mereka orang orang Anshor cepat cepat berkumpul, bermusyawaroh, dengan tujuan akan mengangkat pemimpin Anshor (Sa’ad bin Ubadah) sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW.

Namun meskipun orang orang Anshor cepat cepat bermusyawaroh untuk mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah, tapi Alloh SWT menghendaki Sayyidina Abubakar ra yang menjadi Kholifah pengganti Rosululloh SAW.

Semua berjalan sesuai dengan kehendak Alloh SWT, dimana Sayyidina Abubakar ra yang saat itu sedang berada ditempat putrinya Siti Aisyah ra, tiba tiba ditakdirkan oleh Alloh untuk datang dan hadir bersama Sayyidina Umar ra dan Abu Ubaidah ra ditempat pertemuan orang orang Anshor.

Beliau diberitahu oleh Sayyidina Umar ra bahwa orang orang Anshor sedang berkumpul di Sagifah Bani Saidah untuk mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Kholifah. Dan demi menyelamatkan Muslimin dari perpecahan, maka Sayyidina Umar ra meminta Sayyidina Abubakar ra untuk ikut hadir dipertemuan tersebut.

Sebagai orang yang dituakan dikalangan Sahabat, maka Sayyidina Abubakar ra menerima ajakan tersebut dan cepat cepat menuju Sagifah Bani Saidah.

Dan karena memang sudah dikehendaki oleh Alloh, maka akhirnya semua yang hadir menerima apa apa yang disampaikan oleh Sayyidina Abubakar ra. Sehingga akhirnya semua yang hadir baik orang orang Muhajirin maupun orang orang Anshor yang semula akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah berbalik membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Sehingga selamatlah Muslimin dari perpecahan.

Sebab dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila orang orang Anshor sampai mengangkat pemimpin Anshor sebagai Kholifah dan kemudian orang orang Muhajirin juga mengangkat pemimpin mereka sebagai Kholifah.

Namun kesepakatan dan bersatunya Muslimin ini tidak dikehendaki oleh lawan lawan atau musuh musuh Islam, karenanya dikemudian hari mereka (orang orang Syi’ah) membuat isue isue yang mereka harapkan dapat merusak persatuan Umat Islam.

Misalnya dengan memutar balik Hadits Hadits Rosulillh SAW serta menafsirkan ayat ayat Al Qur’an sesuai dengan selera mereka demi menunjang ajaran mereka.

Adapun mengenai Baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra, maka dalam kitab kitab sejarah yang ditulis oleh ulama ulama Islam (bukan ulama ulama Syi’ah) ada dua fersi, yang pertama dan yang kuat adalah Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra pada hari dimana diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi, sebelum Rosululloh SAW dimakamkan. Beliau datang ke Masjid Nabawi bersama Zubair Ibnul Awwam ra.

Namun sebelum beliau membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, Sayyidina Ali kw sempat menegor Sayyidina Abubakar ra mengenai tidak diundangnya beliau dalam pertemuan di Sagifah tersebut. Sebab beliau merasa berhak untuk diajak bermusyawaroh, mengingat dekatnya beliau dengan kekeluargaan Rosululloh SAW.

Dengan demikian beliau Sayyidina Ali kw tidak memprotes diangkatnya Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, tapi beliau memprotes kok tidak diajak bermusyawaroh.

Tapi setelah beliau diberi tahu bahwa pertemuan tersebut diadakan oleh orang orang Anshor dan pengangkatan Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah itu secara tiba tiba, maka Sayyidina Ali kw segera membaiat Kholifah Abubakar ra.

(Ansaabul Asyrof - 2 / 263 oleh Al Baladhiri, Tarikhul Khulafa’-hal.56, oleh Assuyuty, Al Mustadrok – 3 / 66 ,Al Hakim).

Yang kedua Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra setelah enam bulan, tapi riwayat ini lemah dan bertentangan dengan keadaan Sayyidina Ali kw yang ternyata setelah Rosululloh SAW wafat beliau tetap Sholat di Masjid Nabawi dibelakang Kholifah Abubakar ra. Bahkan beliau sering memberikan saran kepada Kholifah Abubakar ra, terutama dalam mengahadapi orang orang yang Murtad dan orang orang yang tidak mau membayar atau mengeluarkan Zakat.

Namun baik yang pertama maupun yang kedua toh akhirnya Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra. Bahkan Sayyidina Ali kw pernah berkata; Bagaimana kita tidak menerimanya sebagai pemimpin urusan dunia kita (Khilafah), sedang kita sudah menerimanya sebagai pemimpin urusan agama kita (sebagai Imam Sholat yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW).

Demikian sedikit mengenai baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.

Selasa, 02 Februari 2010

Esai: Dwiana Jati Setiaji

Sebagai seorang sastrawan, Sapardi Djoko Damono lebih dikenal sebagai seorang penyair ketimbang seorang cerpenis. Ini terbukti dari sekian banyak karya yang dibuatnya adalah kebanyakan berupa puisi. Salah satu puisinya yang sangat terkenal adalah yang berjudul Aku Ingin dan Mata Pisau. Namun, bukan berarti semua karyanya adalah puisi. Buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila terbitan Kompas sudah banyak beredar di masyarakat sejak 2003, Fiksi Pengarang Telah Mati,2001; Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida dan Sihir Rendra: permainan Makna, dua buku esai di tahun 1999 dan yang lainnya. Selain itu juga ada menerjemahkan novel seperti; Novel Without a Name (Novel tanpa nama) karya Trong Du Huong.
Salah satu yang ingin saya bahas adalah cerpennya yang berjudul Testamen sebagaimana telah saya tulisulangkan di depan. Sapardi mengambil sudut pandang "keakuan" dalam cerpen ini untuk sudut pandang pelakon utama. Testamen sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: Wasiat. Testamen bercerita tentang roh si Aku yang sudah meninggal dan sedang bersama dengan seekor anjing yang telah beberapa lama menghabiskan waktu bersama semasa si Aku masih hidup. Kata hati yang berisi ucapan terima kasih dan penyampaian isi hati dari si Aku pada anjing kampung, "Terima kasih, kau telah membantuku menyelesaikan tugasku di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Aku hanya bisa mewariskan diriku sendiri bagimu" kemudian si Aku sempat menilik "kerudung nostalgia" (kata penyair Kahlil Gibran) dimana mereka menghabiskan waktu dan berbagi makanan, pada kalimat berikutnya.

Seorang yang oleh kebanyakan orang menyebutnya sebagai seorang gelandangan atau lebih halusnya lagi,Tuna Wisma. Si Tokoh sendiri lebih menganggap dirinya sebagai sang Kelana, sebagaimana dikatakan; "Kau tahu, mereka menyebutku gelandangan sedangkan aku lebih suka menganggap diriku sendiri sebagai sang Kelana, orang bebas yang tak terikat oleh apa pun dan tak memiliki apa pun, yang setiap hari keluar masuk kampung." disini, di cerpen ini seakan-akan terjadi dialog padahal sebenarnya hanya sepihak karena tidak dibalas dan bahkan dia, si Aku,menurut saya juga tidak berharap ditanggapi oleh si anjing atau apapun yang dianggap oleh "aku" sebagai seekor anjing.

Lalu ceritanya kepada si Anjing berlanjut, dulu pada saat ajal memberi indikasi-indikasi hendak menjemput, tokoh utama kita, sang pencerita, mencari tempat yang akan menjadi tempat terakhirnya sebagai tempatnya menyambut maut. Dia memilih tempat yang enak dan nyaman, "Dan pada suatu hari ketika sudah merasa begitu capek, aku mencari suatu tempat yang teduh dan tenang di pinggir kota". Kata "Begitu capek" oleh tokoh pemrakarsa penerbitan Jurnal Puisi ini diibaratkan sebagai keadaan dimana dia, si Aku, sudah berada di ujung ajal dan "teduh dan tenang di pinggir kota" di maksudkan sebagai tempat terbaik dan nyaman yang dapat dia dapatkan untuk menunggu kematiannya.

Sebagai seorang penyair, Doktor dan Guru besar UI ini menggunakan bahasa-bahasa yang kental akan poetica,seperti ketika menyebutkan kematian si "aku"dengan kata "aku melepaskan diri dari diriku sendiri", diksi yang digunakan sangat apik dan membuat pembaca seakan sedang membaca puisi. Kentalnya nuansa kepuisian dalam bahasa yang dipakai Sapardi menjadikan cerpen ini berasa ambigu. Mungkin inilah keistimewaan cerita pendek yang ditulis oleh seorang sastrawan yang dalam proses kreatifnya lebih dikenal sebagai penyair dan bukan seorang sastrawan cerpenis. Sapardi mencoba menghadirkan "puisi" dalam kalimat-kalimat prosais. Atau sebaliknya, kisah-kisah "prosais"-nya dihidangkan lewat rangkaian kalimat-kalimat puitik.

Cerpen adalah sisi lain dari hasil kerja kreatif Sapardi Djoko Damono, yang oleh Seno Gumira Ajidarma disebut sebagai bagian dari perjalanan sang Penyelam Kata-Kata. Lewat kata-kata dalam karyanya, Sapardi bisa mempermainkan logika dengan amat piawai. Lebih dari itu, Sapardi telah membuktikan bahwa kesederhanaan masih tetap sesuatu yang indah, dan keindahan itu abadi. Memang, dari beberapa cerpen karya alumni Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada ini yang telah saya baca; Dongeng kancil, Batu di Pekarangan Rumah, Bingkisan Lebaran, Dalam Lift, Ditunggu Dogot, Hikayat Ken Arok, Jalan Lurus, Ketika Gerimis Jatuh, Membaca Konsultasi Psikologi, Membimbing Anak Buta, Membunuh Orang Gila, Ratapan Anak Tiri, Rumah-Rumah, Sarang Angin, Sepasang Sepatu Tua, Suatu Hari di Bulan Desember 2002, Tembang Zaman, dan tentu saja Testamen, hampir, bahkan semuanya bercerita tentang hal-hal yang sangat sederhana, yang oleh banyak sastrawan dianggap terlalu sepele untuk diangkat. Tetapi dengan kepiawaiannya, sastrawan kelahiran Solo, 20 Maret 1940 ini bisa menunjukkan keindahan dibalik kesederhanaan itu, tengok saja cerpen lainnya yang berjudul Batu di Pekarangan Rumah, temanya sangat sederhana yaitu menceritakan tentang sebuah batu di pekarangan rumahnya. Semoga penjelasan diatas dapat menjelaskan kenapa cerpen orang yang sejak 1973 menjadi Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia sekaligus ketua redaksi majalah sastra Horison, begitu terasa indah dan puitik.

Kembali ke Testamen, si Aku merasa senang karena Anjing itu setia mengikuti dan mau menungguinya sampai mulai membusuk. Si Aku merasa senang karena bisa memberikan dirinya, jasadnya, sebagai warisan kepada si anjing dan si Aku benar-benar merasa ikhlas sama sekali tubuhnya di makan dan dikoyak-koyak yang menurut pandangan si Aku sangat indah dan bukan sadisme; "Kemudian dengan cara yang tak terbayangkan indahnya kau mulai menyobek-nyobek jasadku sampai tinggal tulang dan tengkorak yang tak lagi menimbulkan seleramu. Aku senang masih bisa mewariskan sesuatu bagimu ". Pada bagian ini, bagian dimana aku melepaskan diri dari diriku sendiri, si Aku telah mati dan rohnya melihat jasadnya sedang "dinikmati" si Anjing. Ikhlasnya si Aku mungkin karena kebaikan dan kesetiaan si anjing sehingga sebagai balasan, dia mengikhlaskan jasadnya atau mungkin pula karena alasan lain, karena si aku yang sudah mati itu tak mementingkan lagi masalah jasad dan demi "kehewanan" dan kebaikan maka diikhlaskannya jasad yang sudah tidak berguna itu, atau mungkin juga ketika menuju Nirwana dia tidak boleh masuk karena tidak pernah berguna bagi makhluk lain. Dengan dimakannya jasadnya untuk mengisi perut si Anjing maka dia menjadi berguna bagi si Anjing. Ambigu, dan semua itu sah-sah saja karena siapapun boleh mengartikan sebuah karya sastra menurut cara pikirnya masing-masing asal ada argumennya, dan bukankah perbedaan itu indah?.

Ambigu berarti bisa bermakna lebih dari satu. Seperti yang telah saya tuliskan di atas, cerpen Sapardi memberi kesan ambigu dalam pemaknaan temanya. Sebagai seorang penyair, sangat mungkin sekali kalau Sapardi menggunakan hak Licentia Poeticnya untuk menyembunyikan tema atau cerita aslinya. Bila dilihat dari sisi lain maka akan bisa dikaitkan dengan berbagai hal. Misalnya dengan politik. Secara sepintas, apa hubungan anjing, gelandangan, dan kematian dengan politik? Demikian banyak orang akan berpikir. Sastrawan biasa melihat sesuatu dari sisi lainnya dan bukan tidak mungkin Sapardi mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.

Bahas bagian cerita. Sebelumnya alangkah baiknya jika hal-hal yang menunjukkan ambiguitas dipertanyakan. Apakah si Anjing adalah seekor "hewan" anjing?, Apa tugasnya si Aku benar-benar "itu" (berguna bagi sesuatu yang lain) ?, Siapakah si Aku?, Apa benar-benar seorang gelandangan (sang Kelana)? apakah si aku sudah mati atau belum?apakah benar-benar ada dua tokoh atau *****a pergulatan batin seseorang saja?. Banyak lagi yang bisa dipertanyakan

Pesan yang dapat diambil dari cerpen ini adalah bahwa dalam menjalani hidup itu harus ikhlas, tabah dan positive thinking. Anjing bagaimanapun setianya pada manusia pasti akan menggigit.

Bila saya kaji dari sudut pandang yang lain, maka menurut saya akan menjadi seperti ini; alurnya saya pikir tetap sama, alur mundur dan termasuk juga dalam cerita berbingkai, cerita di dalam cerita. Si aku menceritakan pengalaman hidupnya. Setting, kalau versi awal berada di antah berantah, semak-semak sunyi di pinggir kota,perkampungan dan pedesaan, tapi yang versi yang lain mungkin akan berbeda karena tidak semua orang punya pendapat yang sama.

Makna dan isi cerita yang telah saya uraikan di atas bisa dikatakan adalah pendapat sekilas saya yang diamini beberapa teman yang saya ajak berdiskusi karena dianggap masuk akal dan diterima. Sebagai orang sastra, saya berusaha melihat sisi lain dari cerpen ini yang mungkin merupakan hasil imajinasi paling tinggi dari pengarangnya. Menurut saya (dari pemikiran yang lain) ini bukan ceritanya orang mati tetapi lebih mirip sebuah surat dari seorang perempuan (si Aku) kepada seoran pemuda (si Anjing).


"Anjing kampung yang baik", anjing kampung adalah sebutan si Aku, si perempuan, kepada sang pemuda.
"Terima kasih, kau telah membantuku menyelesaikan tugasku di dunia ini dengan sebaik-baiknya". Maksud dari kalimat ini adalah ucapan terima kasih karena telah menjadikan si aku menjadi seorang ibu.

"Aku hanya bisa mewariskan diriku sendiri bagimu". keperawanannya.

"Kita dulu suka berbagi makanan jika hari sedang baik". Kata "Makanan" dalam kalimat ini berarti berbagi kasih. "Kau tahu, mereka menyebutku gelandangan sedangkan aku lebih suka menganggap diriku sendiri sebagai sang Kelana, orang bebas yang tak terikat oleh apa pun dan tak memiliki apa pun, yang setiap hari keluar masuk kampung". Kalimat itu berarti bahwa Si Aku sering dipanggil sebagai Perempuan Nakal, sedangkan si Aku sendiri menganggap dirinya adalah sang Kelana (tetap), yang bebas tak terikat dan bisa melakukan apa saja dengan bebas yang setiap hari keluar masuk diskotik.

"Dan pada suatu hari ketika sudah merasa begitu capek, aku mencari suatu tempat yang teduh dan tenang dipinggir kota---" dan ketika sudah bosan dengan segala petualangan itu maka si aku mencari laki-laki yang bisa menerimanya apa adanya dan bisa dijadikannya berlindung.

"---dan yang kulihat kau mengikutiku". Maksudnya adalah si Anjing. "Aku merasa bahagia sebab ternyata ada yang masih bisa setia padaku". Masih tetap setia walaupun pernah diduakan, bahkan dipersekiankan. "Kau menatapku tajam ketika aku membaringkan diriku disela-sela sunyi semak-semak; kau tampak terpesona menyaksikan aku menutup mataku;". Maksudnya adalah si Aku memberi lampu hijau kepada si pemuda untuk mendekati dirinya. "kau melolong pelan ketika kemudian aku melepaskan diri dari diriku sendiri". Melihat si Aku orgasme.

"Lalu kau diam, mungkin memikirkan sesuatu, dan tetap menungguiku sampai aku mulai membusuk". Menunggu sampai hasratnya si Aku kembali muncul.

"Tatapanmu mengingatkanku pada hari-hari baik ketika dulu kita bisa berbagi makanan". Berbagi kasih sewaktu dulu.

" Kemudian dengan cara yang tak terbayangkan indahnya kau mulai menyobek-nyobek jasadku sampai tinggal tulang dan tengkorak yang tak lagi menimbulkan seleramu". Kembali persetubuhan berlangsung dahsyat sampai keduanya lemas.(tak lagi menimbulkan selera) yang dengan kata-kata yang sangat dahsyat dapat membuat cerita ini tidak berkesan vulgar, sama sekali tidak ada kesan kesan pornografi.

"Aku senang masih bisa mewariskan sesuatu bagimu. Keperawanan", dan juga... anak.

"Terima kasih, kau telah membantu menyelesaikan tugasku di dunia dengan sebaik-baiknya". Menjadi seorang wanita sesungguhnya.

Sebenarnya saya ragu dengan cara pikir ini karena terlalu memaksakan dan saya kebingngungan sendiri menggabungkan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Termasuk masalah pesan moral yang dapat diambil dari cerpen ini, saya merasa kebingungan. Tidak hanya di cerpen ini, ide cerpen yan sederhana dan cenderung singkat membuat pembaca, seperti saya merasa kebingungan dalam menentukan amanat dan mungkin ini adalah salah satu kelemahandari cerpen ini. Memang cerpen-cerpen Sapardi singkat tetapi padat dengan kata-kata berbobot. Salah satu ciri khas Sapardi sang Penyair yang bisa saya temukan di cerpennya.

ỏỔỏ
Dwiana Jati Setiaji, Lahir di Banjarnegara, 21 April 1986. Pemimpin redaksi buletin sastra kakawin, pendiri Komunitas SALAM (Sastra Alam). Aktif di teater teksas. karya pernah di muat di majalah Bobo, Buletin sastra DIKSI, lembar sastra Wedang Kendhi, Buku Tarian Kata (cerpen), Buku Kumpulan Naskah Monolog Orang-Orang Tak Terkenal (Naskah Drama). Bukunya, kumpulan puisi dan cerpen Desiree; dia yang dirindukan. Mahasiswa Sastra Indonesia UNSOED. Hp. 085227370585

Dagelan Banyumas ala Teksas

DIALEK bahasa suatu suku seringkali menjadi unsur yang dianggap lucu jika didengarkan oleh orang di luar pemakai dialek tersebut. Apalagi jika dialek itu mempunyai kekhasan bahasa seperti dialek banyumasan. Nah, jika kekhasan bahasa itu dipanggungkan dan menjadi unsur utama suatu pertunjukan, maka dipastikan orang pun akan tertarik.

Konsep seperti itulah yang dibawa Teater Teksas saat membawakan naskah Puyeng di Fakultas Sastra Undip, belum lama ini. Puyeng sebenarnya adalah naskah yang sangat sederhana, yang menceritakan fenomena sosial di Desa Bluwek. Masyarakat desa tersebut diceritakan sedang mengalami krisis moral. Sampai-sampai tokoh agama yang dijadikan panutan pun melakukan sesuatu yang tidak bermoral.

//Nyong kaget banget Mas, tak kira maune kyaine arep nggawa logistik nggo tukang ronda, eh ndilalah Pak kiyaine malah menggok neng suketan. Sing luwih parah maning Sarti bocah SMA sing dadi kembang desa melu karo kiyaine,//.
Lengkap sudah keluwesan ngapak-ngapakmereka karena para pekerja teater prodi Bahasa dan Sastra Unsoed itu memang sudah akrab dengan dialek semacam itu.

Lebih Ikhlas

Maka jadilah sudah ketika pertunjukan itu disuguhkan pada publik teater Semarang, yang mayoritas warga non-Banyumas. Mungkin bagi penonton yang sudah akrab dengan bahasa banyumasan tidak begitu tergelak dengan dagelan yang dibawa Teksas.

Tapi kondisinya tentu lain bagi orang Semarang asli atau orang yang asing dengan logat tersebut. Cara tertawa pun terasa lebih ikhlas. Karena tanpa ada materi guyonan yang bagus atau alur cerita yang menarik, dialek mereka pun sudah terdengar lucu.

Dan ternyata unsur inilah yang membuat puluhan penonton tidak mau beranjak, selama 1, 5 jam pertunjukan, meski sebenarnya performa panggung Teksas tidak tergolong istimewa.

Lepas dari itu, pada pentas luar kandangnya yang pertama, Agus Salim atau Ale, sutradara dan penulis naskah Puyeng, mampu memberi nuansa dagelan banyumasan yang hangat bagi komunitas teater Semarang. (Sony Wibisono-45)