Like This Yo...

Selasa, 02 Februari 2010

Dagelan Banyumas ala Teksas

DIALEK bahasa suatu suku seringkali menjadi unsur yang dianggap lucu jika didengarkan oleh orang di luar pemakai dialek tersebut. Apalagi jika dialek itu mempunyai kekhasan bahasa seperti dialek banyumasan. Nah, jika kekhasan bahasa itu dipanggungkan dan menjadi unsur utama suatu pertunjukan, maka dipastikan orang pun akan tertarik.

Konsep seperti itulah yang dibawa Teater Teksas saat membawakan naskah Puyeng di Fakultas Sastra Undip, belum lama ini. Puyeng sebenarnya adalah naskah yang sangat sederhana, yang menceritakan fenomena sosial di Desa Bluwek. Masyarakat desa tersebut diceritakan sedang mengalami krisis moral. Sampai-sampai tokoh agama yang dijadikan panutan pun melakukan sesuatu yang tidak bermoral.

//Nyong kaget banget Mas, tak kira maune kyaine arep nggawa logistik nggo tukang ronda, eh ndilalah Pak kiyaine malah menggok neng suketan. Sing luwih parah maning Sarti bocah SMA sing dadi kembang desa melu karo kiyaine,//.
Lengkap sudah keluwesan ngapak-ngapakmereka karena para pekerja teater prodi Bahasa dan Sastra Unsoed itu memang sudah akrab dengan dialek semacam itu.

Lebih Ikhlas

Maka jadilah sudah ketika pertunjukan itu disuguhkan pada publik teater Semarang, yang mayoritas warga non-Banyumas. Mungkin bagi penonton yang sudah akrab dengan bahasa banyumasan tidak begitu tergelak dengan dagelan yang dibawa Teksas.

Tapi kondisinya tentu lain bagi orang Semarang asli atau orang yang asing dengan logat tersebut. Cara tertawa pun terasa lebih ikhlas. Karena tanpa ada materi guyonan yang bagus atau alur cerita yang menarik, dialek mereka pun sudah terdengar lucu.

Dan ternyata unsur inilah yang membuat puluhan penonton tidak mau beranjak, selama 1, 5 jam pertunjukan, meski sebenarnya performa panggung Teksas tidak tergolong istimewa.

Lepas dari itu, pada pentas luar kandangnya yang pertama, Agus Salim atau Ale, sutradara dan penulis naskah Puyeng, mampu memberi nuansa dagelan banyumasan yang hangat bagi komunitas teater Semarang. (Sony Wibisono-45)

Tidak ada komentar: