Selasa, 16 Februari 2010
14 Ciri-Ciri Gadis Masih Virgin
Berikut ada sedikit tips corat-coret untuk melihat seorang gadis yang masih suci. Memang bukan menjadi hal mutlak tapi beberapa parameter dan penjelasan ini mungkin bisa membantu Anda untuk mendapatkan beberapa gambaran bahwa gadis yang menjadi pasangan atau hendak dinikahi masih perawan.
Sebelum mulai membaca kriteria yang diulas ada baiknya membaca ini. Gadis perawan biasanya agak hitam rambutnya, hitam alisnya, hitam bulu matanya, hitam bola matanya. Agak putih badannya, putih giginya, putih kedua telapak tangannya. Agak kemerahan bibirnya, kemerahan pipinya, kemerahan gusinya. Semerbak keringatnya, harum bau mulutnya, hidungnya dan badannya.
Wallahu a’lam bisshawab. Untuk lebih spesifik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya:
DAHI
Gadis yang masih suci, dahinya licin. Bila selalu senggama licinnya hilang, justru yang timbul kedutan (garis2) yang kadang nampak kadang tidak ketika ngobrol. Kedutan karena sudah tidak suci, tidak sama dengan kedutan wajah yang dimakan usia. Kedutan suci yang telah hilang, tidak begitu ketara dan tidak begitu nampak, kecuali ketika muka menunjukkan reaksi tertentu seperti sedang ketawa dan bicara, sementara kedutan karena dimakan usia senantiasa nampak dan kekal. Jangan dihilangkan dengan sembarang minyak, walaupun di zaman sekarang ada bermacam2 minyak.
Tetapi kedutan karena hilangnya kesucian tidak mudah dihilangkan. Untuk memudahkan melihat gadis yang masih suci atau tidak. Coba perhatikan dahi gadis yang sudah bersuami dengan yang belum. Perhatikan betul2 niscaya nampak kelainannya. Gadis yang sudah tidak suci terdapat beberapa kedutan garis2 timbul dan melekuk didahi gadis itu. Perhatikan betul2 sebab garis2 itu tidak begitu nampak (terang). Wallahu a’lam.
HIDUNG
Gadis yang masih suci atau tubuhnya belum disentuh oleh lelaki, ujung hidungnya berwarna kemerah-merahan, jika disentuh ujung hidungnya nampak merah. Gadis yang tidak suci ujung hidungnya merah tetapi merah pucat, terkadang warna merah tidak nampak, yang nampak hanyalah pucat, tak percaya coba liat ujung hidung anak perempuan, merahkan..? Bagi lelaki yang suka merusak kesucian wanita, hidungnya berbelang, oleh karena itu disebut lelaki hidung belang. Wallohu a’lam
MATA
dari mana datangnya cinta, dari mata turun ke hati…..
Kita menggunakan mata untuk memandang dan melihat seseorang, cantikkah, bugarkah, luweskah, dsb. Terkadang kita memandang wanita cantik dibagian luar saja, tapi bagian dalamnya sudah habis, untuk mengetahui wanita itu masih suci atau tidak coba tengoklah matanya. Bila bagian bawah kelopak terlipat sedikit dan terdapat tanda lebam (tanda memar) berarti gadis itu sudah tidak suci lagi, mungkin sudah bersuami. lebam yang menunjukkan tidak suci nampak semacam garis2 hitam di bawah kelopak mata disamp?ng warna hitam dibawah kelopak mata sedikit kelihatan berkeriput (berkedut). Gadis yang masih suci matanya berseri2, tidak ada warna hitam, lebam maupun garis2. Apabila gadis itu tertawa di bawah kelopak matanya tidak terdapat apapun, seperti kedut (berkeriput) , bergaris dll. Wallohu a’lam.(yg dimaksud lebamnya mata bukan karena kurang tidur loh -D )
PUNGGUNG
Punggung gadis berubah melalui 2 proses:
1. Punggung gadis menjadi besar karena proses hormon.
2. Punggung gadis menjadi besar karena lelaki.
Punggung yang sudah kena sentuhan lelaki akan menjadi besar, lebih2 yang sudah berhubungan badan. Punggung gadis yang masih suci walaupun gemuk ia masih kelihatan cantik, sebab masih kental dan tegang serta tidak lesu dan jatuh. Cobalah perhatikan pinggang gadis, kalau pinggangnya masih ramping dan punggung tidak besar, tidak montok dan kenyal pada punggungnya. Kalau berjalan punggungnya tidak goyah sebab dagingnya masih solid dan tidak lembut kalau dipegang, artinya dia masih suci. Bagi yang pernah melakukan hubungan badan, punggungnya memang berisi dan besar tetapi tidak kental, punggungnya nampak jatuh, lebih2 disaat ia berjalan, goyangannya tidak melantun.
Kenapa punggung gadis yang pernah melakukan hubungan badan bisa jatuh? Disaat melakukan hubungan badan lebih kurang 90% hormon yang ada di bagian punggung akan tertumpu kebagian kemaluan, sebab di masa kepuncak (organsme), punggung gadis menjadi tegang.
Apabila sudah selesai berhubungan badan punggung yang tegang akan mengendur semula dan ini menyebabkan punggung menjadi kendur dan jatuh. Lebih kerap gadis itu melakukan hubungan badan, punggung akan semakin jatuh dan lesu, leper. Wallahu a’lam.
TELINGA
Telinga termasuk salah satu panca indra yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. Di negeri china telinga sebagai peramal untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang. Gadis yang tidak pernah disentuh oleh laki2, telinganya cantik dan nampak bersih, kalau gadis itu pernah disetubuhi atau telinganya pernah digigit atau dicium dan disentuh, secara otomatik bentuk telinga gadis itu akan berubah menjadi lebih leper sedikit dan tidak lagi kemerah-merahan dan menjadi pucat. Bagi gadis yang masih suci tapi pernah kena sentuh lelaki, pucatnya tidaklah ketara sangat. Wallahu a’lam.
BUAH DADA (payudara)
Peranan buah dada memang banyak, bukan sekedar menggoda nafsu lelaki saja, tapi buah dada sebagai bukti kalau gadis itu pernah disentuh atau tidak. Buah dada gadis yang belum pernah kena sentuh, senantiasa tegang. Tetapi kalau sudah kena sentuhan, buah dada itu tegangnya berkurang dan membesar sedikit dari pada ukuran asalnya, lebih kerap disentuh, lebih kendur. Perhatikan gadis disaat berjalan atau berlari, bergerak2 dan melambai jatuh (ke bawah) dan berbuai sekali berarti ketegangan sudah hilang. Kalau belum kena sentuhan, walaupun buah dada berbuai disaat berlari tetapi buaiannya tidak terlalu melambai2 berarti ketegangan masih ada.
Puting buah dada yang pernah kena sentuhan menjadi panjang dan terjojol (keluar) sedikit dari tempat persembunyiannya. Buah dada yang selalu kena remas akan menjadi lebih besar, dan jangan menuduh gadis yang berbuah dada besar itu kena remas. Sebab, buah dada yang besar kena remas dan yang besar karna alami memang berbeda.
Buah dada yang kena remas menjadi besar tetapi tidak tegang. Sementara buah dada yang besar karna alami senantiasa tegang dan disaat berjalan tidak bergoyang, kalau yang kena remas bergoyang terbuai-buai seperti telinga gajah, berbuai kekiri, kekanan, keatas, kebawah terkadang melambung2 ketika gadis itu berjalan atau berlari.
Mengapa buah dada bila kena sentuhan bisa jatuh dan apa hubungan telapak tangan dengan otot buah dada? Di kala buah dada itu dipegang atau diremas2 gadis merasa gairah, disaat bergairah hormon2 akan mengisi ruang buah dada sehingga menjadi tegang. Setelah bergairah buah dada yang tegang lalu mengendur yang membuat ototnya mengendur pula. Buah dada yang kena hisap putingnya menjadi lebam, yang belum kena hisap putingnya berwarna merah jambu. Sekiranya gadis itu tidak suci, buah dadanya jatuh terjuntai seperti buah pepaya yang terjuntai di pohon. Pada buah dada memang mengandung seribu tanda tanya, termasuk mengetahui wanita yang sudah punya anak atau belum. Perhatikan putingnya kalau tegangnya menghala ke atas yaitu mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melahirkan, kalau putingnya senantiasa terjojol keluar dan mendangak ke atas berarti wanita itu sudah pernah melakukan hubungan badan, tetapi belum pernah beranak. Namun payudara sering kali dianggap sebagai simbol seks, sebagian besar wanita dan lelaki sangat menyukai buah dada disaat melakukan hubungan sexsual, karena mereka dapat mencapai organsme (kenikmatan) hanya karena rangsangan buah dada.
Seorang gadis jika telah dewasa, kecil kemungkinan ukuran payudaranya berubah, kecuali bila berat badannya bertambah. Pembengkakan payudara karena kehamilan, menyusui atau pengaruh pil kontrasepsi adalah bersifat kondisional. Postur tubuh yang baik akan membentuk payudara nampak lebih besar. Coba tanyakan, apakah ia senang payudaranya disentuh atau tidak? Sebagian wanita memiliki puting payudara yang sangat sensitif sebagian lainnya tidak, mereka mungkin ingin payudaranya disentuh atau mungkin tidak. Tetapi umumnya wanita menyukai sentuhan lembut dan ciuman pada payudara dan juga pada puting payudara. Payudara dan putingnya akan mengeras apabila dirangsang. Begitulah tanda2 yang paling jelas bila ia terangsang, meskipun tidak semuanya demikian. Tanda2 lainnya adalah lubrikasi (pelendiran) pada liang vagina, kemerah-merahan di dada dan meningkatkan kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Wallahu a’lam.
GARIS TELAPAK TANGAN
Gadis yang berkulit tebal dan kasar, coba perhatikan kedua telapak tangannya, jikalau retak (peca urat, urat2 yg mrupai retak), bukan karena mungkin di sebabkan tidak tahan bahan pencuci yang mengandung kimia, berati gadis itu sudah hilang kesuciannya. Gadis yang masih suci, kedua telapak tangannya halus dan licin. Jika kesuciannya telah hilang, kedua telapak tangannya ketika di tekan warnannya pucat tidak merah, jika di pecet langsung menanjal balik. Satu cara lagi, coba perhatikan telapak tangan kanan, jika ada garis putus2 bagian tengah berarti kesuciannya telah hilang, bila tidak terputus2 berarti ada harapan kesuciannya belum hilang. setelah melihat telapak tangan yang kanan, coba gemgam ibu jari tangannya sebentar saja kira2 satu menit, bila disaat megemgam terasa hangat dan ibu jarinya merah ketika dilepaskan, berarti ada harapan masih suci. Perhatikan pula ibu jarinya, bila nampak pucat sekali walaupun ada rasa hangat berarti kemungkinan besar kesuciannya sudah terbang.
Coba pegang erat jari kelingkingnya, kira2 satu menit, lalu lepaskan, tanyalah bagaimana rasanya ketika dipegang erat dan dilepaskan ? Kalau ia menjawab tak ada rasa, mintalah maaf banyak2, kemungkinan ia tidak suci lagi. Tapi kalau ia menjawab ada rasa rangsangan, jantungnya berdebar2 atau ada rasa sakit seperti berdenyut2. Alhamdulillah nampaknya masih suci. (Yg ngetes adalah orng laki2)
JARI TELAPAK TANGAN
Dengan jari2lah lelaki suka memegang dan menggoda perempuan, begitu pula halnya jari2 perempuan, jari2 adalah kawasan yang paling mendasar untuk mengetahui gadis yang suci atau tidak. Caranya cukup mudah, terlebih dahulu berjabat tangan, selama berjabat tangan remas2lah tangannya, kalau laki2 bukan mahramnya boleh memegang tangan seorang gadis, itu menunjukkan dara kecil dibagian tangannya sudah ternodai. Apabila tangan dan jari2 gadis itu boleh di remas2 berarti peluang untuk memegang tempat2 yang lain terbuka lebar. Coba jari2 gadis itu di belai2 dan di remas2 dengan lembut, bagaimana perasaan gadis itu?
Sentuhan lelaki dijarinya memang membawa satu rasa yang ni’mat dan birahi yang tersendiri. Sentuhan tangan sentuhan ajaib, dari tanganlah akan menjalar ke zona2 yang lain. Sentuhan tangan memang sahdu, kalau tidak percaya cobalah betapa bahagianya berjalan sambil bergandengan tangan. Bila anda ingin mengetahui gadis itu terbiasa di sentuh atau tidak, Coba ulurkan tangan dan bersalaman dengannya, selama bersalaman genggamlah tangannya dengan lembut dan coba sentuh jari kelingking gadis itu. Ketika menyentuh jari kelingkingnya tengoklah wajah gadis itu, apakah dia nampak gelisah dan resah serta terperayuh?, kalau dia terkejut dan terperayuh berarti besar kemungkinan dia masih suci, kalaupun dia pernah berasmara, mungkin belum sampai tersondol. Jika disaat jari kelingkingnya disentuh dia nampak rilex saja, dan tak mau bicara, besar kemungkinan kesuciannya sudah lenyap. Wallohu a’lam.
PERUT
Peribahasa mengatakan biar pecah di perut jangan pecah di mulut, begitulah kata peribahasa, tapi tubuh wanita bukanlah peribahasa. Kalau pecah kegadisannya, pasti pecah perut. Bila gadis pernah melakukan hubungan badan, maka perutnya akan menjadi mengembang dan menjadi buncit sedikit. Oleh karena gadis yang belum pernah melakukan hubungan badan pinggangnya masih ramping dan perutnya masih kempis. Mengapa perut menjadi buncit sedikit? Di saat gadis itu melakukan hubungan badan sudah barang tentu gadis itu sampai ke puncak (organsme), di saat sampai ke puncak gadis itu tidak tahan dan menahan dibagian perut. Otot2 bagian perut menahan ke puncak dengan daya tahan yang sangat tinggi dan kuat. Ketika itulah perut itu mengembang dan setelah melakukan hubungan badan perutpun membuncit. Satu lagi tanda di perut, kalau gadis itu sudah pernah melakukan hubungan badan, ada garis panjang dari bawah buah dada sampai ke perut dan dari pusar sampai kekemaluan. Garis ini tidak terjadi pada semua gadis, tetapi kalau ada gadis yang memeliki garis ini artinya ia tidak suci lagi. Ada sebagian gadis yang sudah pernah melakukan hubungan badan hanya memiliki garis dari bagian bawah pusar sampai kekemaluan. Kalau gadis itu sudah hamil, garis itu akan terbagi dua, coba lihat perut wanita yang hamil, mesti ada garis2 retak yang melintang di perutnya. Gadis yang masih suci pada umumnya perutnya masih lembut. Bagi yang sudah pernah berhubungan badan, kulit perutnya agak kasar sedikit. Ada juga yang menjadi keras sebab hormon2 dan lemak mewujudkan gumpalan dibagian bawah dinding perut. Wallahu a’lam
RAMBUT
Rambut merupakan mahkota wanita tetapi juga berperan menentukan gadis itu masih suci atau tidak. Gadis yang masih suci, rambutnya memang rapi, kelihatan segar dan tidak kasar, sementara gadis yang sudah hilang kesuciannya, rambutnya kelihatan tidak bergairah. Di zaman nenek moyang kita dulu, mungkin masih ada yang diamalkan sampai saat ini. Ketika seorang gadis hendak dinikahkan, ahli penghias pengantin terlebih dahulu memotong rambut didahi, ditekuk dan disebelah belakang telinga kiri dan kanan. Rambut2 inilah yang oleh mereka disebut rambut perawan. Dengan menggunting rambut2 ini, mereka mengetahui apakah gadis itu masih suci atau tidak. untuk membuktikan coba sediakan satu buah kelapa muda yang sudah dilobangi dan airnya tidak dibuang lalu masukkan potongan rambut tersebut. Jika rambut2 itu terapung dipermukaan air kelapa artinya gadis itu masih suci. Jika semua rambut itu tenggelam artinya gadis itu sudah tidak suci. satu lagi caranya, kalau d?saat ditiup angin rambut gadis itu mengembang lembut dan kembali ketempat asalnya. Alhamdulillah nampaknya ada harapan kegadisannya masih ada. Wallahu a’lam.
BIBIR
Percaya atau tidak bahwa bibir gadis yang pernah dicium lebih menarik dan cantik. Apabila bibir bertemu bibir, maka akan membuat pergerakan darah akan mengalir kebibir dan membentuk bibir yang baru. Lebih kerap dicium, lebih cantik pula bibirnya. Tapi ada juga gadis yang mempunyai bibir mulut yang cantik walaupun tidak pernah dicium. Gadis yang belum pernah dicium bibirnya kelihatan berwarna merah jambu dan tidak ada garis lembam (bengkak) atau hitam di sekitar bibirnya. Bibir gadis yang tidak pernah dicium tidak tampak pucat dan bibirnya licin dan basah. Bibir yang pernah kena cium akan nampak lembam walaupun hanya satu kali saja, dan dapat merubah bibirnya juga terdapat garis-garis kasar yang memperindah bentuk bibir seperti irisan jeruk. Bila gadis itu tidak suci lagi, bagian tengah bibirnya nampak retak, seakan-akan terbagi dua, retaknya tidak begitu jelas, akan tetapi nampak kalau diperhatikan betul-betul. Ada pula yang mengatakan gadis tidak suci ketika ia tertawa bibirnya nampak lebih lebih besar dari pada tidak tertawa dan bibir bawah tampak keluar dari pada bibir yang atas. Wallahu’alam.
Keterangan:
(bibir yang kering walaupun diusap (disolek) dengan gincu, bibir tetap kering. Cara membasahi bibir untuk menutup prasangka bahwa ia tidak suci lagi, oleskan minyak kelapa pada bibirnya tiap pagi, biarkan minyak kelapa meresap dalam bibir selama setengah jam. Insya Allah bibir gadis itu kelihatan berminyak dan tidak lembam. Bibir yang sudah lembam jangan diolesi minyak kelapa.
KEMALUAN
Ini Tentunya hanya diketahui setelah menikah. Permukaan gadis yang pernah melakukan hubungan badan, terkesan lembam (memar), pintu kemaluan tidak tertutup rapat, agak renggang sedikit. Kalau gadis yang masih perawan, kemaluannya senantiasa tertutup rapat. Sebenarnya selaput darah bisa dilihat langsung kedalam kemaluan gadis. Bila kemaluan masih ciut berarti gadis itu masih suci. Kalau lobang itu terbuka sedikit berarti gadis itu sudah tidak perawan lagi. Coba perhatikan warna kemaluan gadis, kalo permukaannya pintu kemaluannya berwarna ungu, kemerah-merahan berarti dia masih suci, akan tetapi kalau warna merah sudah pudar malah menjadi pucat, berarti dia sudah tidak suci lagi.satu lagi, biasanya disaat malam pertama, lelaki biasanya agak susah memasukkan zakar (penis) nya kedalam kemaluan gadis. Pertama kali melakukan hubungan badan dengan seorang gadis yang baru pecah selaput darahnya memang tidak memuaskan, karena gadis itu tidak nyaman dengan darah yang keluar pada malam pertama (kebiasaannya) dan rasa perih pada kemaluannya. Sehingga ia tidak akan mau berlama-lama. Untuk mengetahui selapaut dara yang pecah, coba kosentrasikan mata anda kedahi istri anda, kalau dia berkerut artinya dia menahan sakit, tetapi kalau dia berpura-pura, rilex ajalah…
Wallahu’alam..
LEHER
Leher juga menjadi salah satu tempat yang dapat menunjukkan gadis itu masih suci atau tidak. Bila leher perempuan itu nampak berkedut-kedut, artinya perempuan itu pernah disentuh laki-laki. Garis kedutnya bukan seperti garis kedutan karena tua, garisnya kecil-kecil, pendek-pendek dan putus-putus, bukan garis yang panjang. Kalau ingin melihat dengan jelas tunggulah gadis itu menundukkan kepalanya. Lihatlah dengan cepat dan cermat.!. bila gadis itu sering sering diusung lelaki, maka lehernya terdapat tanda-tanda hitam kecil dilobang romanya dan warna lembab kecil seperti bintik-bintik. Adakalanya lobang bulu roma tampak jelas dileher, ini juga berarti gadis itu sering disentuh. Kalau gadis itu berleher panjang (jenjang), coba perhatikan dibagian lehernya, jika terdapat garis-garis urat yang bersilang artinya gadis itu masih suci. Jika terdapat garis-garis yang melintang, bukannya urat yang melintang, ini berarti perempuan itu sudah beranak (pernah melahirkan). Wallahu’alam.
PIPI
Wanita yang tidak suci lagi wajahnya tidak berseri-seri, pipi gadis yang masih suci senantiasa menggairahkan dan merah segar. Kalau pipi gadis yang pernah dicium warna kemerah-merahan akan hilang. Kalau pipi itu merah karena dicium ayah atau saudara sekandung maka tidak membahayakan terhadap kesucian gadis tersebut. Coba perhatikan betul-betul pipi gadis yang tidak perawan lagi terdapat garis melintang yang tidak begitu jelas/tampak. Walau bagaimanapun pipi gadis yang pernah kena cium masih tetap cantik, akan tetapi kalau sudah biasa dicium/disentuh laki-laki, lesung pipinya kurang dalam dan terdapat satu garis disebelah lekuk lesung pipinya. Gadis yang masih suci, bila berbicara disekitar pipi kanannya maupun kiri cepat berkeringat, dan keringat ini akan keluar walaupun ditempat yang sejuk. Keringat yang dimaksud mungkin tidak nanpak kecuali dilap dengan tissue. Coba perhatikan bagian tepi telinga seorang gadis. Dibagian itu terdapat anak rambut yang halus dan lembut. Apa bila gadis itu tidak suci lagi, anak rambut itu tidak akan gugur, tetapi masih tetap ada, namun menjadi keras bahkan kasar. Apabila ditiup angin anak rambut itu nampak begitu kasarnya dan disisi pipi kelihatan agak gelap walaupun gadis itu berkulit hitam manis. Wallahu’alam..
“Berpesan baiklah kamu terhadap wanita, sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok bagian atasnya. Oleh karena itu, apabila kamu paksa untuk meluruskannya maka akan patahlah ia, dan apabila kamu membiarkan, maka akan bengkoklah ia selamanya”. (HR. Bukhari Muslim).
(Disadur dari berbagai sumber)
Kesalahan Fatal dalam Konstruksi Tangga yang harus di hindari
Kamis, 11 Februari 2010
BRAILLE DITELAN BUASNYA TEKNOLOGI
Bila kita kembali pada sejarah, dimana seorang penyandang tunanetra asal Negara Perancis mempersembahkan untuk dirinya dan penyandang tunanetra di seluruh dunia suatu penemuan berharga yang akan menentukan eksistensi penyandang tunanetra hingga akhir masa, Sekaligus mengubah paradigma mata dunia tentang apa dan bagaimana tunanetra dapat mempersembahkan sesuatu pada dunianya. Huruf Braille yang ditinggalkan Louis Braille seabad lalu, ternyata berdampak sangat besar bagi perkembangan tunanetra dari masa kemasa. Dengan huruf Braille, tunanetra mengangkat totalitas dirinya dengan berbagai kreatifitas yang membanggakan. Berlahan tapi sangat pasti, dengan Braille tunanetra menunjukan potensi yang selama ini tak muncul ke permukaan. Dunia pendidikan bagi tunanetrapun mulai lahir dan dirintis berbagai kalangan yang berkepentingan. Pemerintah di berbagai Negara, yang peduli terhadap siapapun warganya sebagai penyandang tunanetra, mewujudkan berbagai kepedulian mereka agar terciptanya pemerataan pendidikan ataupun pelayanan sama pada setiap warganya. Penyandang tunanetra memanfaatkan huruf Braille sebagai sarana dalam mengikuti pendidikan, meningkatkan wawasan yang tertulis pada setiap buku dalam huruf Braille, atau melahirkan banyak tulisan-tulisan yang berguna bagi kepentingan tunanetra khususnya di seluruh dunia. Hal ini telah berlangsung seabad lamanya, hingga para tunanetra di seluruh pelosok dunia mengenal huruf Braille sebagai alat paling utama untuk menentukan kehidupan mereka. Melalui huruf Braille, tunanetra mulai memperlihatkan kesuksesannya khusus dalam bidang pendidikan, yang melahirkan tunanetra di berbagai Negara sebagai tunanetra yang maju, produktif, kreatif dan paling utama adalah, tunanetra mempu bersaing dengan orang-orang normal di sekitarnya. Tidak sedikit dari penyandang tunanetra lahir sebagai seorang Doktor, penulis, bahkan pengusaha yang handal dan mandiri, meskipun tak sedikit juga penyandang tunanetra masih menjalani kehidupan di bawah standar hidup layak ataupun minim dalam perekonomian, tapi setidak-tidaknya, huruf Braille sangat membantu bagi berbagai kepentingan pribadi mereka. Kini, seiring berkembangnya teknologi dunia yang seakan-akan membabad habis segala bentuk sarana yang bersifat tradisional, Dan banyaknya tunanetra yang telah berani terjun dalam persaingan, Teknologipun mulai menyentuh dunia tunanetra dengan cepat bahkan terkesan membabibuta. Saat penyandang tunanetra terpaksa gigit jari akan ketidakmampuannya menulis atau menggunakan computer, belum lama ini jawaban atas keinginan itupun terpenuhi dan disambut antosias penyandang tunanetra yang haus akan fasilitas praktis dan instan. Job accses with speech Atau yang akrab disebut JAWS, hadir memberikan semangat baru bagi penyandang tunanetra demi melanjutkan segala harapan dan cita-cita untuk mengejar dunia. Jaws yang tengah hadir menemani tunanetra dalam berkiprah di dunia pekerjaan, pendidikan, komunikasi, dan segala bentuk aktifitas tulis menulis, dijadikan mereka penyandang tunanetra umpama obat paling manjur yang menyisihkan obat jenerik yang disediakan pemerintah bagi kalangan miskin. Ini tentu bukan suatu tindakan kurang baik apa lagi salah, Teknologi ini sangat bermanfaat dan menentukan setiap kepentingan penggunanya (TUNANETRA). Huruf Braille dengan segala keterbatasan baik wujud ataupun penggunaannya, dimana setiap tunanetra yang baru mengenalnya, membutuhkan waktu yang tidak sebenter dalam mempelajarinya. Sedangkan Jaws ini, selain mudah dan praktis, Tunanetra tak perlu susah payah apabila hendak memberikan tulisan untuk dibaca kalangan normal karena sudah dalam bentuk tulisan bisaa hasil ketikan computer atau dalam bentuk print out. Bukan hanya membaca dan menulis yang bisa dilakukan dengan bantuan Jaws ini, bahkan, segala aktifitas yang melibatkan sarana computerisasi seperti merambah dunia lewat internet, bisa dilakukan para tunanetra. Jelas, manfaat Jaws jauh lebih menentukan kreatifitas para tunanetra ini. Lalu, bagaimana dengan fungsi dan peranan huruf Braille itu sendiri? Akankah Braille hilang tanpa jejak setelah mengalami pergeseran manfaat dari para penggunanya? Mungkinkah 10 atau 15 tahun ke depan Braille hanya dikenang sebagai sisa-sisa sejarah di kalangan penyandang tunanetra? Yang pasti, Braille hilang berarti budaya membaca bagi kelangan tunanetrapun hilang, Sebab, Jaws memudahkan tunanetra dalam mendapatkan sumber-sumber ilmu dari berjuta buku dan mediamasa. Para tunanetra sekarang, lebih suka menggunakan electronic book dan dijital tolking book untuk mengetahui sebuah buku yang sedang hangat dibaca orang-orang normal dari pada membaca tumpukan buku Braille yang ketebalan dan bobotnya sungguh menyulitkan pembacanya. Para tunanetrapun tak perlu bersusahpayah mengobrak-abrik tumpukan buku saat datang ke perpustakaan khusus tunanetra, Mereka cukup mencari CD ataupun kaset yang jauh lebih ringan dan praktis dari pada setumpuk buku Braille untuk dibawa pulang. Semua isi buku telah dipindahkan ke dalam bentuk CD dan kaset setelah melewati proses yang lebih cepat dibandingkan memmroses salinan buku cetak bisaa ke dalam huruf Braille itu sendiri. Seperti yang telah disinggung, bahwa Braille hilang berarti budaya membaca kan hilang. Hal ini disebabkan karena bila tunanetra telah memakai sarana electronic book atau Dijital tolking book sebagai penganti buku, maka, bukan lagi jari tangan untuk melatih membaca yang berfungsi, melainkan, telinga atau pendengaranlah yang bekerja. Itu berarti, budaya membaca telah beralih pada budaya menyimak tentunya, padahal, dalam ilmu kebahasaan, membaca adalah salahsatu aspek penting dalam tingkat keterampilan berbahasa. Tentu ini bukanlah suatu persoalan yang sepele, Para tunanetra akan terus bertambah populasinya sampai habisnya usia dunia. Untuk itu keberadaan huruf Braille semestinya tetap dipertahankan sebagai suatu sarana awal kebangkitan tunanetra dalam menjalani sisi hidupnya. Bagaimanapun, huruf Braille yang dengan segenap tenaga dan kemampuan penciptanya (LOUIST BRAILLE) hendaknya tidak hilang baik fungsi maupun peranannya untuk terus membantu tunanetra dalam menggapai mimpi-mimpinya.
Rabu, 03 Februari 2010
Baiat Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.
Semua ahli sejarah sepakat bahwa Sayyidina Ali kw tidak hadir dalam pertemuan yang diadakan oleh orang orang Anshor di Sagifah Bani Saidah (Sebuah Balairung dikota Madinah). Dimana dalam permusyawaratan tersebut akhirnya diputuskan mengangkat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah atau kepala negara menggantikan Rosululloh SAW.
Beliau Sayyidina Ali kw saat itu bersama keluarga Rosululloh SAW (Bani Hasyim) yang lain sedang berada dirumah Siti Aisyah ra, mengurus apa apa yang harus dipersiapkan guna pemakaman baginda Rosululloh SAW. Sedang para Sahabat yang lain berada di Masjid yang bersebelahan dengan rumah atau kamar Siti Aisyah ra.
Pembaiatan umum terhadap Kholifah Abubakar ra dilakukan dua kali, yang pertama hari Senen terjadi di Sagifah Bani Saidah, yang dihadiri oleh orang orang Anshor dan beberapa tokoh Muhajirin dan yang kedua diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi.
Hampir semua Sahabat yang berada dikota Madinah saat itu membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Termasuk Sayyidina Ali kw begitu beliau mendengar bahwa dmasjid sedang diadakan pembaiatan umum terhadap Sayyidina Abubakar ra, beliau Sayyidina Ali kw segera datang bersama Zubair Ibnul Awwam ra dan ikut membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah.
Proses pertemuan di Sagifah Bani Saidah.
Senen pagi 12 Robiul Awwal baginda Rosululloh SAW wafat dirumah (kamar) istri tercintanya Ummul Mukminin Aisyah ra. Pagi itu juga semua Sahabat yang berada dikota Madinah segera datang berta’ziah. Mereka sangat terkejut dengan berita wafatnya Rosululloh SAW tersebut. Begitu pula para Sahabat yang berada diluar kota Madinah, mereka cepat cepat datang ke Madinah untuk ikut bersama sama dengan yang lain berta’ziah atas wafatnya pemimpin mereka.
Orang orang Anshor setelah mereka berta’ziah, kemudian mereka berkumpul di Sagifah Bani Saidah, dengan tujuan untuk mengangkat pemimpin mereka Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW. Karenanya meskipun saat itu Sa’ad bin Ubadah dalam keadaan sakit, tapi dia tetap dihadirkan dalam pertemuan itu..
Mungkin ada yang bertanya; Mengapa mereka orang orang Anshor saat itu cepat cepat akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah?
Hal mana karena Rosululloh SAW semasa hidupnya tidak pernah menunjuk seseorang sebagai Kholifah penggantinya apabila beliau wafat. Karenanya agar tidak didahului oleh orang orang Muhajirin mereka orang orang Anshor cepat cepat berkumpul, bermusyawaroh, dengan tujuan akan mengangkat pemimpin Anshor (Sa’ad bin Ubadah) sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
Namun meskipun orang orang Anshor cepat cepat bermusyawaroh untuk mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah, tapi Alloh SWT menghendaki Sayyidina Abubakar ra yang menjadi Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
Semua berjalan sesuai dengan kehendak Alloh SWT, dimana Sayyidina Abubakar ra yang saat itu sedang berada ditempat putrinya Siti Aisyah ra, tiba tiba ditakdirkan oleh Alloh untuk datang dan hadir bersama Sayyidina Umar ra dan Abu Ubaidah ra ditempat pertemuan orang orang Anshor.
Beliau diberitahu oleh Sayyidina Umar ra bahwa orang orang Anshor sedang berkumpul di Sagifah Bani Saidah untuk mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Kholifah. Dan demi menyelamatkan Muslimin dari perpecahan, maka Sayyidina Umar ra meminta Sayyidina Abubakar ra untuk ikut hadir dipertemuan tersebut.
Sebagai orang yang dituakan dikalangan Sahabat, maka Sayyidina Abubakar ra menerima ajakan tersebut dan cepat cepat menuju Sagifah Bani Saidah.
Dan karena memang sudah dikehendaki oleh Alloh, maka akhirnya semua yang hadir menerima apa apa yang disampaikan oleh Sayyidina Abubakar ra. Sehingga akhirnya semua yang hadir baik orang orang Muhajirin maupun orang orang Anshor yang semula akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah berbalik membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Sehingga selamatlah Muslimin dari perpecahan.
Sebab dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila orang orang Anshor sampai mengangkat pemimpin Anshor sebagai Kholifah dan kemudian orang orang Muhajirin juga mengangkat pemimpin mereka sebagai Kholifah.
Namun kesepakatan dan bersatunya Muslimin ini tidak dikehendaki oleh lawan lawan atau musuh musuh Islam, karenanya dikemudian hari mereka (orang orang Syi’ah) membuat isue isue yang mereka harapkan dapat merusak persatuan Umat Islam.
Misalnya dengan memutar balik Hadits Hadits Rosulillh SAW serta menafsirkan ayat ayat Al Qur’an sesuai dengan selera mereka demi menunjang ajaran mereka.
Adapun mengenai Baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra, maka dalam kitab kitab sejarah yang ditulis oleh ulama ulama Islam (bukan ulama ulama Syi’ah) ada dua fersi, yang pertama dan yang kuat adalah Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra pada hari dimana diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi, sebelum Rosululloh SAW dimakamkan. Beliau datang ke Masjid Nabawi bersama Zubair Ibnul Awwam ra.
Namun sebelum beliau membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, Sayyidina Ali kw sempat menegor Sayyidina Abubakar ra mengenai tidak diundangnya beliau dalam pertemuan di Sagifah tersebut. Sebab beliau merasa berhak untuk diajak bermusyawaroh, mengingat dekatnya beliau dengan kekeluargaan Rosululloh SAW.
Dengan demikian beliau Sayyidina Ali kw tidak memprotes diangkatnya Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, tapi beliau memprotes kok tidak diajak bermusyawaroh.
Tapi setelah beliau diberi tahu bahwa pertemuan tersebut diadakan oleh orang orang Anshor dan pengangkatan Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah itu secara tiba tiba, maka Sayyidina Ali kw segera membaiat Kholifah Abubakar ra.
(Ansaabul Asyrof - 2 / 263 oleh Al Baladhiri, Tarikhul Khulafa’-hal.56, oleh Assuyuty, Al Mustadrok – 3 / 66 ,Al Hakim).
Yang kedua Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra setelah enam bulan, tapi riwayat ini lemah dan bertentangan dengan keadaan Sayyidina Ali kw yang ternyata setelah Rosululloh SAW wafat beliau tetap Sholat di Masjid Nabawi dibelakang Kholifah Abubakar ra. Bahkan beliau sering memberikan saran kepada Kholifah Abubakar ra, terutama dalam mengahadapi orang orang yang Murtad dan orang orang yang tidak mau membayar atau mengeluarkan Zakat.
Namun baik yang pertama maupun yang kedua toh akhirnya Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra. Bahkan Sayyidina Ali kw pernah berkata; Bagaimana kita tidak menerimanya sebagai pemimpin urusan dunia kita (Khilafah), sedang kita sudah menerimanya sebagai pemimpin urusan agama kita (sebagai Imam Sholat yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW).
Demikian sedikit mengenai baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.
Beliau Sayyidina Ali kw saat itu bersama keluarga Rosululloh SAW (Bani Hasyim) yang lain sedang berada dirumah Siti Aisyah ra, mengurus apa apa yang harus dipersiapkan guna pemakaman baginda Rosululloh SAW. Sedang para Sahabat yang lain berada di Masjid yang bersebelahan dengan rumah atau kamar Siti Aisyah ra.
Pembaiatan umum terhadap Kholifah Abubakar ra dilakukan dua kali, yang pertama hari Senen terjadi di Sagifah Bani Saidah, yang dihadiri oleh orang orang Anshor dan beberapa tokoh Muhajirin dan yang kedua diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi.
Hampir semua Sahabat yang berada dikota Madinah saat itu membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Termasuk Sayyidina Ali kw begitu beliau mendengar bahwa dmasjid sedang diadakan pembaiatan umum terhadap Sayyidina Abubakar ra, beliau Sayyidina Ali kw segera datang bersama Zubair Ibnul Awwam ra dan ikut membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah.
Proses pertemuan di Sagifah Bani Saidah.
Senen pagi 12 Robiul Awwal baginda Rosululloh SAW wafat dirumah (kamar) istri tercintanya Ummul Mukminin Aisyah ra. Pagi itu juga semua Sahabat yang berada dikota Madinah segera datang berta’ziah. Mereka sangat terkejut dengan berita wafatnya Rosululloh SAW tersebut. Begitu pula para Sahabat yang berada diluar kota Madinah, mereka cepat cepat datang ke Madinah untuk ikut bersama sama dengan yang lain berta’ziah atas wafatnya pemimpin mereka.
Orang orang Anshor setelah mereka berta’ziah, kemudian mereka berkumpul di Sagifah Bani Saidah, dengan tujuan untuk mengangkat pemimpin mereka Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW. Karenanya meskipun saat itu Sa’ad bin Ubadah dalam keadaan sakit, tapi dia tetap dihadirkan dalam pertemuan itu..
Mungkin ada yang bertanya; Mengapa mereka orang orang Anshor saat itu cepat cepat akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah?
Hal mana karena Rosululloh SAW semasa hidupnya tidak pernah menunjuk seseorang sebagai Kholifah penggantinya apabila beliau wafat. Karenanya agar tidak didahului oleh orang orang Muhajirin mereka orang orang Anshor cepat cepat berkumpul, bermusyawaroh, dengan tujuan akan mengangkat pemimpin Anshor (Sa’ad bin Ubadah) sebagai Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
Namun meskipun orang orang Anshor cepat cepat bermusyawaroh untuk mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah, tapi Alloh SWT menghendaki Sayyidina Abubakar ra yang menjadi Kholifah pengganti Rosululloh SAW.
Semua berjalan sesuai dengan kehendak Alloh SWT, dimana Sayyidina Abubakar ra yang saat itu sedang berada ditempat putrinya Siti Aisyah ra, tiba tiba ditakdirkan oleh Alloh untuk datang dan hadir bersama Sayyidina Umar ra dan Abu Ubaidah ra ditempat pertemuan orang orang Anshor.
Beliau diberitahu oleh Sayyidina Umar ra bahwa orang orang Anshor sedang berkumpul di Sagifah Bani Saidah untuk mengangkat Saad bin Ubadah sebagai Kholifah. Dan demi menyelamatkan Muslimin dari perpecahan, maka Sayyidina Umar ra meminta Sayyidina Abubakar ra untuk ikut hadir dipertemuan tersebut.
Sebagai orang yang dituakan dikalangan Sahabat, maka Sayyidina Abubakar ra menerima ajakan tersebut dan cepat cepat menuju Sagifah Bani Saidah.
Dan karena memang sudah dikehendaki oleh Alloh, maka akhirnya semua yang hadir menerima apa apa yang disampaikan oleh Sayyidina Abubakar ra. Sehingga akhirnya semua yang hadir baik orang orang Muhajirin maupun orang orang Anshor yang semula akan mengangkat Sa’ad bin Ubadah sebagai Kholifah berbalik membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah. Sehingga selamatlah Muslimin dari perpecahan.
Sebab dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi apabila orang orang Anshor sampai mengangkat pemimpin Anshor sebagai Kholifah dan kemudian orang orang Muhajirin juga mengangkat pemimpin mereka sebagai Kholifah.
Namun kesepakatan dan bersatunya Muslimin ini tidak dikehendaki oleh lawan lawan atau musuh musuh Islam, karenanya dikemudian hari mereka (orang orang Syi’ah) membuat isue isue yang mereka harapkan dapat merusak persatuan Umat Islam.
Misalnya dengan memutar balik Hadits Hadits Rosulillh SAW serta menafsirkan ayat ayat Al Qur’an sesuai dengan selera mereka demi menunjang ajaran mereka.
Adapun mengenai Baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra, maka dalam kitab kitab sejarah yang ditulis oleh ulama ulama Islam (bukan ulama ulama Syi’ah) ada dua fersi, yang pertama dan yang kuat adalah Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra pada hari dimana diadakan pembaiatan umum di Masjid Nabawi, sebelum Rosululloh SAW dimakamkan. Beliau datang ke Masjid Nabawi bersama Zubair Ibnul Awwam ra.
Namun sebelum beliau membaiat Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, Sayyidina Ali kw sempat menegor Sayyidina Abubakar ra mengenai tidak diundangnya beliau dalam pertemuan di Sagifah tersebut. Sebab beliau merasa berhak untuk diajak bermusyawaroh, mengingat dekatnya beliau dengan kekeluargaan Rosululloh SAW.
Dengan demikian beliau Sayyidina Ali kw tidak memprotes diangkatnya Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah, tapi beliau memprotes kok tidak diajak bermusyawaroh.
Tapi setelah beliau diberi tahu bahwa pertemuan tersebut diadakan oleh orang orang Anshor dan pengangkatan Sayyidina Abubakar ra sebagai Kholifah itu secara tiba tiba, maka Sayyidina Ali kw segera membaiat Kholifah Abubakar ra.
(Ansaabul Asyrof - 2 / 263 oleh Al Baladhiri, Tarikhul Khulafa’-hal.56, oleh Assuyuty, Al Mustadrok – 3 / 66 ,Al Hakim).
Yang kedua Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra setelah enam bulan, tapi riwayat ini lemah dan bertentangan dengan keadaan Sayyidina Ali kw yang ternyata setelah Rosululloh SAW wafat beliau tetap Sholat di Masjid Nabawi dibelakang Kholifah Abubakar ra. Bahkan beliau sering memberikan saran kepada Kholifah Abubakar ra, terutama dalam mengahadapi orang orang yang Murtad dan orang orang yang tidak mau membayar atau mengeluarkan Zakat.
Namun baik yang pertama maupun yang kedua toh akhirnya Sayyidina Ali kw membaiat Kholifah Abubakar ra. Bahkan Sayyidina Ali kw pernah berkata; Bagaimana kita tidak menerimanya sebagai pemimpin urusan dunia kita (Khilafah), sedang kita sudah menerimanya sebagai pemimpin urusan agama kita (sebagai Imam Sholat yang ditunjuk oleh Rosululloh SAW).
Demikian sedikit mengenai baiatnya Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.
Selasa, 02 Februari 2010
Esai: Dwiana Jati Setiaji
Sebagai seorang sastrawan, Sapardi Djoko Damono lebih dikenal sebagai seorang penyair ketimbang seorang cerpenis. Ini terbukti dari sekian banyak karya yang dibuatnya adalah kebanyakan berupa puisi. Salah satu puisinya yang sangat terkenal adalah yang berjudul Aku Ingin dan Mata Pisau. Namun, bukan berarti semua karyanya adalah puisi. Buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila terbitan Kompas sudah banyak beredar di masyarakat sejak 2003, Fiksi Pengarang Telah Mati,2001; Politik, Ideologi, dan Sastra Hibrida dan Sihir Rendra: permainan Makna, dua buku esai di tahun 1999 dan yang lainnya. Selain itu juga ada menerjemahkan novel seperti; Novel Without a Name (Novel tanpa nama) karya Trong Du Huong.
"Anjing kampung yang baik", anjing kampung adalah sebutan si Aku, si perempuan, kepada sang pemuda.
Salah satu yang ingin saya bahas adalah cerpennya yang berjudul Testamen sebagaimana telah saya tulisulangkan di depan. Sapardi mengambil sudut pandang "keakuan" dalam cerpen ini untuk sudut pandang pelakon utama. Testamen sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: Wasiat. Testamen bercerita tentang roh si Aku yang sudah meninggal dan sedang bersama dengan seekor anjing yang telah beberapa lama menghabiskan waktu bersama semasa si Aku masih hidup. Kata hati yang berisi ucapan terima kasih dan penyampaian isi hati dari si Aku pada anjing kampung, "Terima kasih, kau telah membantuku menyelesaikan tugasku di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Aku hanya bisa mewariskan diriku sendiri bagimu" kemudian si Aku sempat menilik "kerudung nostalgia" (kata penyair Kahlil Gibran) dimana mereka menghabiskan waktu dan berbagi makanan, pada kalimat berikutnya.
Seorang yang oleh kebanyakan orang menyebutnya sebagai seorang gelandangan atau lebih halusnya lagi,Tuna Wisma. Si Tokoh sendiri lebih menganggap dirinya sebagai sang Kelana, sebagaimana dikatakan; "Kau tahu, mereka menyebutku gelandangan sedangkan aku lebih suka menganggap diriku sendiri sebagai sang Kelana, orang bebas yang tak terikat oleh apa pun dan tak memiliki apa pun, yang setiap hari keluar masuk kampung." disini, di cerpen ini seakan-akan terjadi dialog padahal sebenarnya hanya sepihak karena tidak dibalas dan bahkan dia, si Aku,menurut saya juga tidak berharap ditanggapi oleh si anjing atau apapun yang dianggap oleh "aku" sebagai seekor anjing.
Lalu ceritanya kepada si Anjing berlanjut, dulu pada saat ajal memberi indikasi-indikasi hendak menjemput, tokoh utama kita, sang pencerita, mencari tempat yang akan menjadi tempat terakhirnya sebagai tempatnya menyambut maut. Dia memilih tempat yang enak dan nyaman, "Dan pada suatu hari ketika sudah merasa begitu capek, aku mencari suatu tempat yang teduh dan tenang di pinggir kota". Kata "Begitu capek" oleh tokoh pemrakarsa penerbitan Jurnal Puisi ini diibaratkan sebagai keadaan dimana dia, si Aku, sudah berada di ujung ajal dan "teduh dan tenang di pinggir kota" di maksudkan sebagai tempat terbaik dan nyaman yang dapat dia dapatkan untuk menunggu kematiannya.
Sebagai seorang penyair, Doktor dan Guru besar UI ini menggunakan bahasa-bahasa yang kental akan poetica,seperti ketika menyebutkan kematian si "aku"dengan kata "aku melepaskan diri dari diriku sendiri", diksi yang digunakan sangat apik dan membuat pembaca seakan sedang membaca puisi. Kentalnya nuansa kepuisian dalam bahasa yang dipakai Sapardi menjadikan cerpen ini berasa ambigu. Mungkin inilah keistimewaan cerita pendek yang ditulis oleh seorang sastrawan yang dalam proses kreatifnya lebih dikenal sebagai penyair dan bukan seorang sastrawan cerpenis. Sapardi mencoba menghadirkan "puisi" dalam kalimat-kalimat prosais. Atau sebaliknya, kisah-kisah "prosais"-nya dihidangkan lewat rangkaian kalimat-kalimat puitik.
Cerpen adalah sisi lain dari hasil kerja kreatif Sapardi Djoko Damono, yang oleh Seno Gumira Ajidarma disebut sebagai bagian dari perjalanan sang Penyelam Kata-Kata. Lewat kata-kata dalam karyanya, Sapardi bisa mempermainkan logika dengan amat piawai. Lebih dari itu, Sapardi telah membuktikan bahwa kesederhanaan masih tetap sesuatu yang indah, dan keindahan itu abadi. Memang, dari beberapa cerpen karya alumni Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada ini yang telah saya baca; Dongeng kancil, Batu di Pekarangan Rumah, Bingkisan Lebaran, Dalam Lift, Ditunggu Dogot, Hikayat Ken Arok, Jalan Lurus, Ketika Gerimis Jatuh, Membaca Konsultasi Psikologi, Membimbing Anak Buta, Membunuh Orang Gila, Ratapan Anak Tiri, Rumah-Rumah, Sarang Angin, Sepasang Sepatu Tua, Suatu Hari di Bulan Desember 2002, Tembang Zaman, dan tentu saja Testamen, hampir, bahkan semuanya bercerita tentang hal-hal yang sangat sederhana, yang oleh banyak sastrawan dianggap terlalu sepele untuk diangkat. Tetapi dengan kepiawaiannya, sastrawan kelahiran Solo, 20 Maret 1940 ini bisa menunjukkan keindahan dibalik kesederhanaan itu, tengok saja cerpen lainnya yang berjudul Batu di Pekarangan Rumah, temanya sangat sederhana yaitu menceritakan tentang sebuah batu di pekarangan rumahnya. Semoga penjelasan diatas dapat menjelaskan kenapa cerpen orang yang sejak 1973 menjadi Direktur Eksekutif Yayasan Indonesia sekaligus ketua redaksi majalah sastra Horison, begitu terasa indah dan puitik.
Kembali ke Testamen, si Aku merasa senang karena Anjing itu setia mengikuti dan mau menungguinya sampai mulai membusuk. Si Aku merasa senang karena bisa memberikan dirinya, jasadnya, sebagai warisan kepada si anjing dan si Aku benar-benar merasa ikhlas sama sekali tubuhnya di makan dan dikoyak-koyak yang menurut pandangan si Aku sangat indah dan bukan sadisme; "Kemudian dengan cara yang tak terbayangkan indahnya kau mulai menyobek-nyobek jasadku sampai tinggal tulang dan tengkorak yang tak lagi menimbulkan seleramu. Aku senang masih bisa mewariskan sesuatu bagimu ". Pada bagian ini, bagian dimana aku melepaskan diri dari diriku sendiri, si Aku telah mati dan rohnya melihat jasadnya sedang "dinikmati" si Anjing. Ikhlasnya si Aku mungkin karena kebaikan dan kesetiaan si anjing sehingga sebagai balasan, dia mengikhlaskan jasadnya atau mungkin pula karena alasan lain, karena si aku yang sudah mati itu tak mementingkan lagi masalah jasad dan demi "kehewanan" dan kebaikan maka diikhlaskannya jasad yang sudah tidak berguna itu, atau mungkin juga ketika menuju Nirwana dia tidak boleh masuk karena tidak pernah berguna bagi makhluk lain. Dengan dimakannya jasadnya untuk mengisi perut si Anjing maka dia menjadi berguna bagi si Anjing. Ambigu, dan semua itu sah-sah saja karena siapapun boleh mengartikan sebuah karya sastra menurut cara pikirnya masing-masing asal ada argumennya, dan bukankah perbedaan itu indah?.
Ambigu berarti bisa bermakna lebih dari satu. Seperti yang telah saya tuliskan di atas, cerpen Sapardi memberi kesan ambigu dalam pemaknaan temanya. Sebagai seorang penyair, sangat mungkin sekali kalau Sapardi menggunakan hak Licentia Poeticnya untuk menyembunyikan tema atau cerita aslinya. Bila dilihat dari sisi lain maka akan bisa dikaitkan dengan berbagai hal. Misalnya dengan politik. Secara sepintas, apa hubungan anjing, gelandangan, dan kematian dengan politik? Demikian banyak orang akan berpikir. Sastrawan biasa melihat sesuatu dari sisi lainnya dan bukan tidak mungkin Sapardi mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Bahas bagian cerita. Sebelumnya alangkah baiknya jika hal-hal yang menunjukkan ambiguitas dipertanyakan. Apakah si Anjing adalah seekor "hewan" anjing?, Apa tugasnya si Aku benar-benar "itu" (berguna bagi sesuatu yang lain) ?, Siapakah si Aku?, Apa benar-benar seorang gelandangan (sang Kelana)? apakah si aku sudah mati atau belum?apakah benar-benar ada dua tokoh atau *****a pergulatan batin seseorang saja?. Banyak lagi yang bisa dipertanyakan
Pesan yang dapat diambil dari cerpen ini adalah bahwa dalam menjalani hidup itu harus ikhlas, tabah dan positive thinking. Anjing bagaimanapun setianya pada manusia pasti akan menggigit.
Bila saya kaji dari sudut pandang yang lain, maka menurut saya akan menjadi seperti ini; alurnya saya pikir tetap sama, alur mundur dan termasuk juga dalam cerita berbingkai, cerita di dalam cerita. Si aku menceritakan pengalaman hidupnya. Setting, kalau versi awal berada di antah berantah, semak-semak sunyi di pinggir kota,perkampungan dan pedesaan, tapi yang versi yang lain mungkin akan berbeda karena tidak semua orang punya pendapat yang sama.
Makna dan isi cerita yang telah saya uraikan di atas bisa dikatakan adalah pendapat sekilas saya yang diamini beberapa teman yang saya ajak berdiskusi karena dianggap masuk akal dan diterima. Sebagai orang sastra, saya berusaha melihat sisi lain dari cerpen ini yang mungkin merupakan hasil imajinasi paling tinggi dari pengarangnya. Menurut saya (dari pemikiran yang lain) ini bukan ceritanya orang mati tetapi lebih mirip sebuah surat dari seorang perempuan (si Aku) kepada seoran pemuda (si Anjing).
"Terima kasih, kau telah membantuku menyelesaikan tugasku di dunia ini dengan sebaik-baiknya". Maksud dari kalimat ini adalah ucapan terima kasih karena telah menjadikan si aku menjadi seorang ibu.
"Aku hanya bisa mewariskan diriku sendiri bagimu". keperawanannya.
"Kita dulu suka berbagi makanan jika hari sedang baik". Kata "Makanan" dalam kalimat ini berarti berbagi kasih. "Kau tahu, mereka menyebutku gelandangan sedangkan aku lebih suka menganggap diriku sendiri sebagai sang Kelana, orang bebas yang tak terikat oleh apa pun dan tak memiliki apa pun, yang setiap hari keluar masuk kampung". Kalimat itu berarti bahwa Si Aku sering dipanggil sebagai Perempuan Nakal, sedangkan si Aku sendiri menganggap dirinya adalah sang Kelana (tetap), yang bebas tak terikat dan bisa melakukan apa saja dengan bebas yang setiap hari keluar masuk diskotik.
"Dan pada suatu hari ketika sudah merasa begitu capek, aku mencari suatu tempat yang teduh dan tenang dipinggir kota---" dan ketika sudah bosan dengan segala petualangan itu maka si aku mencari laki-laki yang bisa menerimanya apa adanya dan bisa dijadikannya berlindung.
"---dan yang kulihat kau mengikutiku". Maksudnya adalah si Anjing. "Aku merasa bahagia sebab ternyata ada yang masih bisa setia padaku". Masih tetap setia walaupun pernah diduakan, bahkan dipersekiankan. "Kau menatapku tajam ketika aku membaringkan diriku disela-sela sunyi semak-semak; kau tampak terpesona menyaksikan aku menutup mataku;". Maksudnya adalah si Aku memberi lampu hijau kepada si pemuda untuk mendekati dirinya. "kau melolong pelan ketika kemudian aku melepaskan diri dari diriku sendiri". Melihat si Aku orgasme.
"Lalu kau diam, mungkin memikirkan sesuatu, dan tetap menungguiku sampai aku mulai membusuk". Menunggu sampai hasratnya si Aku kembali muncul.
"Tatapanmu mengingatkanku pada hari-hari baik ketika dulu kita bisa berbagi makanan". Berbagi kasih sewaktu dulu.
" Kemudian dengan cara yang tak terbayangkan indahnya kau mulai menyobek-nyobek jasadku sampai tinggal tulang dan tengkorak yang tak lagi menimbulkan seleramu". Kembali persetubuhan berlangsung dahsyat sampai keduanya lemas.(tak lagi menimbulkan selera) yang dengan kata-kata yang sangat dahsyat dapat membuat cerita ini tidak berkesan vulgar, sama sekali tidak ada kesan kesan pornografi.
"Aku senang masih bisa mewariskan sesuatu bagimu. Keperawanan", dan juga... anak.
"Terima kasih, kau telah membantu menyelesaikan tugasku di dunia dengan sebaik-baiknya". Menjadi seorang wanita sesungguhnya.
Sebenarnya saya ragu dengan cara pikir ini karena terlalu memaksakan dan saya kebingngungan sendiri menggabungkan kalimat satu dengan kalimat yang lainnya. Termasuk masalah pesan moral yang dapat diambil dari cerpen ini, saya merasa kebingungan. Tidak hanya di cerpen ini, ide cerpen yan sederhana dan cenderung singkat membuat pembaca, seperti saya merasa kebingungan dalam menentukan amanat dan mungkin ini adalah salah satu kelemahandari cerpen ini. Memang cerpen-cerpen Sapardi singkat tetapi padat dengan kata-kata berbobot. Salah satu ciri khas Sapardi sang Penyair yang bisa saya temukan di cerpennya.
ỏỔỏ
Dwiana Jati Setiaji, Lahir di Banjarnegara, 21 April 1986. Pemimpin redaksi buletin sastra kakawin, pendiri Komunitas SALAM (Sastra Alam). Aktif di teater teksas. karya pernah di muat di majalah Bobo, Buletin sastra DIKSI, lembar sastra Wedang Kendhi, Buku Tarian Kata (cerpen), Buku Kumpulan Naskah Monolog Orang-Orang Tak Terkenal (Naskah Drama). Bukunya, kumpulan puisi dan cerpen Desiree; dia yang dirindukan. Mahasiswa Sastra Indonesia UNSOED. Hp. 085227370585
Dagelan Banyumas ala Teksas
DIALEK bahasa suatu suku seringkali menjadi unsur yang dianggap lucu jika didengarkan oleh orang di luar pemakai dialek tersebut. Apalagi jika dialek itu mempunyai kekhasan bahasa seperti dialek banyumasan. Nah, jika kekhasan bahasa itu dipanggungkan dan menjadi unsur utama suatu pertunjukan, maka dipastikan orang pun akan tertarik.
Konsep seperti itulah yang dibawa Teater Teksas saat membawakan naskah Puyeng di Fakultas Sastra Undip, belum lama ini. Puyeng sebenarnya adalah naskah yang sangat sederhana, yang menceritakan fenomena sosial di Desa Bluwek. Masyarakat desa tersebut diceritakan sedang mengalami krisis moral. Sampai-sampai tokoh agama yang dijadikan panutan pun melakukan sesuatu yang tidak bermoral.
//Nyong kaget banget Mas, tak kira maune kyaine arep nggawa logistik nggo tukang ronda, eh ndilalah Pak kiyaine malah menggok neng suketan. Sing luwih parah maning Sarti bocah SMA sing dadi kembang desa melu karo kiyaine,//.
Lengkap sudah keluwesan ngapak-ngapakmereka karena para pekerja teater prodi Bahasa dan Sastra Unsoed itu memang sudah akrab dengan dialek semacam itu.
Lebih Ikhlas
Maka jadilah sudah ketika pertunjukan itu disuguhkan pada publik teater Semarang, yang mayoritas warga non-Banyumas. Mungkin bagi penonton yang sudah akrab dengan bahasa banyumasan tidak begitu tergelak dengan dagelan yang dibawa Teksas.
Tapi kondisinya tentu lain bagi orang Semarang asli atau orang yang asing dengan logat tersebut. Cara tertawa pun terasa lebih ikhlas. Karena tanpa ada materi guyonan yang bagus atau alur cerita yang menarik, dialek mereka pun sudah terdengar lucu.
Dan ternyata unsur inilah yang membuat puluhan penonton tidak mau beranjak, selama 1, 5 jam pertunjukan, meski sebenarnya performa panggung Teksas tidak tergolong istimewa.
Lepas dari itu, pada pentas luar kandangnya yang pertama, Agus Salim atau Ale, sutradara dan penulis naskah Puyeng, mampu memberi nuansa dagelan banyumasan yang hangat bagi komunitas teater Semarang. (Sony Wibisono-45)
Konsep seperti itulah yang dibawa Teater Teksas saat membawakan naskah Puyeng di Fakultas Sastra Undip, belum lama ini. Puyeng sebenarnya adalah naskah yang sangat sederhana, yang menceritakan fenomena sosial di Desa Bluwek. Masyarakat desa tersebut diceritakan sedang mengalami krisis moral. Sampai-sampai tokoh agama yang dijadikan panutan pun melakukan sesuatu yang tidak bermoral.
//Nyong kaget banget Mas, tak kira maune kyaine arep nggawa logistik nggo tukang ronda, eh ndilalah Pak kiyaine malah menggok neng suketan. Sing luwih parah maning Sarti bocah SMA sing dadi kembang desa melu karo kiyaine,//.
Lengkap sudah keluwesan ngapak-ngapakmereka karena para pekerja teater prodi Bahasa dan Sastra Unsoed itu memang sudah akrab dengan dialek semacam itu.
Lebih Ikhlas
Maka jadilah sudah ketika pertunjukan itu disuguhkan pada publik teater Semarang, yang mayoritas warga non-Banyumas. Mungkin bagi penonton yang sudah akrab dengan bahasa banyumasan tidak begitu tergelak dengan dagelan yang dibawa Teksas.
Tapi kondisinya tentu lain bagi orang Semarang asli atau orang yang asing dengan logat tersebut. Cara tertawa pun terasa lebih ikhlas. Karena tanpa ada materi guyonan yang bagus atau alur cerita yang menarik, dialek mereka pun sudah terdengar lucu.
Dan ternyata unsur inilah yang membuat puluhan penonton tidak mau beranjak, selama 1, 5 jam pertunjukan, meski sebenarnya performa panggung Teksas tidak tergolong istimewa.
Lepas dari itu, pada pentas luar kandangnya yang pertama, Agus Salim atau Ale, sutradara dan penulis naskah Puyeng, mampu memberi nuansa dagelan banyumasan yang hangat bagi komunitas teater Semarang. (Sony Wibisono-45)
Langganan:
Postingan (Atom)